SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kebijakan soal truk over dimension and overloading (ODOL) disosialisasikan terlebih dahulu agar seluruh pihak bisa bersepakat.
Menurut Ganjar, keseimbangan terkait kebijakan ini memang harus dijaga sehingga Kementerian Perhubungan sebagai penanggung jawab diharapkan segera melakukan sosialisasi terkait kebijakan itu.
"Maka kebijakan ini perlu disosialisasikan sehingga semua bisa sepakat. Sebelum ditegakkan, akan sangat baik kalau sosialisasi diutamakan, sehingga masyarakat bisa paham kapan penegakan itu akan dilakukan. Sehingga nanti tidak bikin geger," kata Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Ganjar Pastikan Akan Ada Operasi Pasar Minyak Goreng Rutin di Seluruh Jateng
Ganjar mengatakan sosialisasi tidak hanya ditujukan kepada sopir truk, akan tetapi target utama adalah para pengusaha truk itu sendiri.
Sebab, kata Ganjar, pemilik truk memerintahkan sopir untuk memuat barang melebihi dimensi dan load yang ditetapkan.
"Para pemilik truk ini yang harus menjadi target utama sosialisasi. Meskipun sopir juga tidak boleh ditinggalkan, karena sopir juga mengeluhkan kebijakan ini akan mengurangi pendapatan mereka," ucapnya.
Selain itu, lanjut Ganjar angkutan yang melebihi dimensi dan load itu juga memiliki risiko bahaya cukup tinggi yakni membuat jalan rusak dan bisa membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Tidak hanya truk Odol di jalan raya, truk pengangkut penambangan galian C juga membuat jalan remuk semuanya. Siapa yang bertanggung jawab soal itu?," katanya.
Baca juga: Cerita Yanto, Sopir Truk yang Memprotes Aturan ODOL, Mengaku Tekor gara-gara Bayar Sanksi Tilang
Menurut Ganjar, kesepakatan bersama terkait kebijakan ini menjadi penting agar semua akan saling pengertian demi kebaikan bersama.
"Maka penting untuk dilakukan dialog, tidak hanya sopir tapi juga pemilik truk. Penegak hukum juga perlu duduk bersama, agar tidak melakukan penindakan di awal sebelum mereka tersosialisasikan semuanya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.