Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Topeng Kemindu, Tarian Tradisional Khas Kutai Kartanegara

Kompas.com - 22/02/2022, 10:50 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Tari Topeng Kemindu menjadi salah satu kesenian daerah khas Kalimantan Timur.

Tari Topeng Kemindu ini merupakan tarian khas Kutai Kartanegara, tepatnya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martapura.

Tari Topeng Kemindu biasa dipentaskan saat acara-acara besar seperti penobatan Sultan, Kaseh Selamat Sultan, Perkawinan Adat Kesultanan Kutai, hingga Upacara Adat Erau.

Pada tahun 2020 lalu, Tari Topeng Kemindu bersama Datun Ngentau dari Kalimantan Timur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejarah Tari Topeng Kemindu

Pada awalnya, Tari Topeng Kemindu hanya dipentaskan dalam acara-acara kesultanan yang dihadiri para bangsawan saja.

Namun seiring perkembangan zaman, Tari Topeng Kemindu mulai ditampilkan di kalangan masyarakat luas.

Perubahan ini dilakukan semata-mata agar tarian tradisional itu tetap lestari dan dikenal oleh masyarakat luas.

Adapun pergeseran peruntukan tarian dari kalangan bangsawan kepada masyarakat luas terjadi pada masa pemerintahan Sultan Aji Mohamad Salehuddin II.

Sultan yang dikenal dengan nama Pangeran Praboe ini berkuasa pada 2001-2018, yaitu setelah Kesultanan Kutai Kartanegara diaktifkan kembali.

Mirip dengan Tari Topeng Jawa

Tari Topeng Kemindu menceritakan tentang seorang putri yang sedang bermain di taman untuk menghirup udara segar.

Setelah dirasa cukup, sang putri itu dikisahkan kembali ke istana atau keraton untuk beristirahat.

Tari Topeng Kemindu memiliki beberapa kemiripan dengan tari topeng dari Jawa. Kemiripan dapat dilihat dari segi koreografi, aransemen, dan genre tarian.

Kemiripan-kemiripan ini diduga merupakan bagian dari akulturasi budaya antara Kutai Kartanegara dengan Majapahit di masa lalu.

Disebutkan bahwa Tari Topeng Kemindu ini menjadi bukti adanya hubungan diplomatik antara Maharaja Sultan yang berkuasa di Kutai apda 1370-1420, dengan penguasa Majapahi di zamannya.

Tak hanya dari segi koreografi, Tari Topeng Kemindu juga mirip dengan tari topeng dari Jawa pada alur cerita, busana, dan watak topeng yang dikenakan penari.

Fungsi Tari Topeng Kemindu

Mengulur Naga menjadi salah satu puncak rangkaian Upacara Adat Erau khas Kutai Kartanegara.indonesia.go.id Mengulur Naga menjadi salah satu puncak rangkaian Upacara Adat Erau khas Kutai Kartanegara.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Tari Topeng Kemindu ini berfungsi sebagai pengisi acara-acara adat di Kutai Kartanegara.

Acara adat yang menampilkan Tari Topeng Kemindu antara lain penobatan sultan, pernikahan adat Kutai, hingga upacara adat Erau.

Upacara adat Erau sendiri merupakan upacara adat di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara.

Erau berasal dari kata “eroh” dalam bahasa Kutai yang memiliki arti ramai, riuh, ribut, atau sasana penuh sukacita.

Upacara adat Erau ini tergolong sakral di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martapura.

Erau ini sengaja digelar oleh pihak kesultanan sebagai hiburan bagi rakyat Kutai, dengan beberapa kegiatan di dalamnya.

Kegiatan dalam upacara adat Erau ini antara lain mendirikan tiang ayu, pemberian gelar kehormatan, berseprah, letupan meriam, hingga barlimbur.

Barlimbur sendiri merupakan puncak dari upacara Erau, yang dilakukan dengan saling siram antarmasyarakat yang hadir.

Dalam upacara adat Erau yang sakral inilah Tari Topeng Kemindu biasa ditampilkan.

Sumber:
Kemdikbud.go.id
Indonesia.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com