Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Petani Purworejo Selatan Geruduk DPRD Kabupaten Purworejo soal Bendungan Bener

Kompas.com - 22/02/2022, 08:31 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Ribuan petani yang mengatasnamakan Aliansi Petani Purworejo Selatan menggeruduk kantor DPRD Kabupaten Purworejo, Senin (21/2/2022).

Setidaknya ada sekitar 1.500 petani yang berasal dari Kecamatan Purwodadi, Ngombol, dan Bagelen yang datang ke gedung dewan untuk menyampaikan aspirasi.

Mereka menyatakan dukungan kepada pemerintah untuk mempercepat pengerjaan pembangunan Bendungan Bener.

Baca juga: Terjaring Razia, 7 Orang Gay di Purworejo Positif HIV

Diketahui, saat ini Bendung Bener sedang terganjal masalah pro dan kontra pengambilan material batu andesit di Desa Wadas yang menjadi bahan material pembangunan bendungan.

Mereka melakukan aksi jalan kaki dari Romansa Kuliner Purworejo menuju gedung DPRD. lalu melakukan orasi dihalaman gedung, selanjutnya 30 perwakilan petani melakukan audiensi bersama DPRD Purworejo.

Dalam audiensi itu mereka diterima oleh Ketua DPRD, Dion Agasi Setiabudi, Wakil Ketua, Kelik Soesilo Ardani dan Fran Suharmaji.

"Kami mendukung PSN Bendungan Bener. Harapan kami agar pembangunan bendungan terus berjalan hingga selesai," kata koordiantor aksi Aliansi Petani Purworejo Selatan, Kun Topik Ali Akbar saat ditemui KOMPAS.com usai audiensi.

Dikatakan, pada masa tanam (MT) satu, petani mengaku sulit memperoleh air, utamanya saat musim kemarau, dan mengalami banjir saat musim penghujan, terutama di sebagian desa di wilayah Kecamatan Bagelen, Purwodadi dan Ngombol.

"Kami minta PSN Bendungan Bener segera diselesaikan. Jika sudah jadi, bisa mengendalikan banjir di wilayah kami," tambah Heru Widodo dari Kelompok Tani Desa Dadirejo, Kecamatan Bagelen.

Baca juga: Progres Pengadaan Tanah PSN Bendungan Bener di Purworejo

Dalam pertemuan itu para petani juga sempat curhat bagaimana di media sosial dan pemberitaan yang di-blow up hanya warga Wadas yang kontra quarry.

Warga yang mendukung proyek Bendungan Bener sama sekali tidak diekspose. Mereka takut, jika yang diberitakan gencar hanya masalah penolakan quarry oleh sebagian warga Wadas, pembangunan bendungan akan terganggu.

Sementara itu, Ketua DPRD, Dion Agasi Setiabudi mengatakan terkait permasalahan bendungan harus mengedepankan penyelesaian dialogis. Tidak hanya itu, cara-cara yang humanistik juga perlu dilakukan dalam menangani persoalan Wadas.

Baca juga: Terjaring Razia, 20 Orang Diduga Pasangan Gay Diamankan Satpol PP Purworejo

"Terima kasih pada para petani yang mendukung PSN Bendungan Bener. Kami di DPRD menerima setiap aspirasi dan akan melakukan tindak lanjut," kata Dion usai menerima audiensi.

Dion sepakat PSN Bendungan Bener harus tetap jalan karena memberikan manfaat sangat luar biasa. Tidak hanya Kabupaten Purworejo saja, nantinya 2 kabupaten tetangga seperti Wonosobo dan Kulon Progo juga akan mendapatkan manfaat dari Bendung Bener ini.

"Mereka (petani) khawatir dengan pemberitaan yang akan membuat pembangunan bendungan terganggu," pungkas Dion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com