Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Festival Bau Nyale Momentum Kebangkitan Ekonomi

Kompas.com - 21/02/2022, 10:21 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ikut memeriahkan seremonial Pesona Festival Bau Nyale 2022 yang berlangsung di Pantai Seger, Lombok Tengah, Nusa Tenggera Barat (NTB), Minggu (20/2/2022) malam.

Dalam kegiatan tersebut, Sandiaga mengenakan pakaian adat Sasak, yakni mengenakan kain songket dan ikat kepala khas Sasak.

Diketahui, Bau Nyale merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Suku Sasak. Antusiasme masyarakat sangat tinggi lantaran festival sempat ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: 14 Nakes di Lombok Tengah Positif Covid-19, 10 di Antaranya Dirawat

Sandiaga berharap, perhelatan Festival Bau Nyale dengan tema 'Spirit of Mandalika' dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat NTB.

"Setelah absen beberapa saat event daerah, kini mulai digeliatkan. Dan mudah-mudahan event ini sebagai momentum kebangkitan ekonomi kita. Festival Bau Nyale 2022 dengan tema Spirit of Mandalika ini kita harapkan juga sebagai momentum persiapan kita menghadapi MotoGP sebagai praevent," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, Bau Nyale memiliki legenda yang sangat menarik dan unik sebagai nilai jual di sektor wisata. Dia berharap, tradisi turun-temurun itu terus dilestarikan.

"Festival ini merupakan tradisi turun-temurun dari masyarakat Sasak Lombok yang harus kita lestarikan dan ini juga tradisi untuk menangkap cacing nyale, cacing laut warna-warni yang muncul sekali setahun di pantai selatan Lombok," kata Sandi.

Baca juga: Kasus Pencurian Mobil Pikap di Lombok, Pencuri dan Penadah Ditangkap

Cacing warna-warni itu dikaitkan dengan legenda Putri Mandalika yang merupakan putri dari seorang raja ternama di Lombok. Putri Mandalika memiliki paras yang cantik dan perilaku yang terpuji. Banyak raja muda yang terpikat dengan kecantikan dan keanggunannya.

Akan tetapi, Putri Mandalika tidak ingin ada pertumpahan darah dan ingin menjaga kerukunan masyarakat dengan cara menenggelamkan diri di tengah samudera.

Setelah kepergian sang putri, muncul cacing warna-warni dengan jumlah yang cukup banyak di pantai tempat Putri Mandalika hilang. Cacing itu kemudian disebut nyale.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com