Versi yang berbeda lagi berasal dari buku cerita rakyat Riau, bahwa asal-usul nama Bengkalis dari Pulau Mengkali yang diucapkan penduduk di Sungai Bukit Batu ketika melihat daratan dari kejauhan. Kemudian, kata Pulau Mengkali bermetamorfosa menjadi Bengkalis, hingga saat ini.
2. Bengkalis telah "Dirancang" Menjadi Pusat Pemerintahan
Pada masa Hindia Belanda, Bengkalis pernah dipilih sebagai ibu kota Keresidenan Sumatera Timur. Hal ini dikarenakan, posisinya yang strategis, wilayah ini memiliki pelabuhan alam yang baik.
Saat itu, Belanda ingin mengatur tata kelola pemerintahan, bea cukai, dan pajak.
Latar belakang Bengkalis merupakan kampung nelayan yang merupakan jalur pelayaran orang Melayu, Jawa, dan Arab.
Mereka berkumpul untuk melakukan pembelian barang-barang dari Pulau Jawa, Palembang, Jambi, Indragiri, Aceh, Kedah, Perak, Kelang, Johor, Pahang, Patani, Siam, Kamboja, dan Kocin Cina.
Baca juga: Ahli Kelautan dan Perikanan Unhas Ungkap Tulang Ikan Raksasa Ditemukan di Selayar, Ini Jenisnya
Bagi orang-orang Minangkabau, mereka datang ke wilayah tersebut untuk membeli garam, beras dan juga ikan yang banyak ditangkap pada musim-musim tertentu.
3. Letak Kabupaten Bengkalis Strategis
Kabupaten Bengkalis berada di jalur pelayaran internasional yang paling sibuk di dunia, yaitu Selat Malaka.
Wilayah ini juga berada di kawasan segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapura serta kawasan segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand.
4. Kabupaten Bengkalis Memiliki 3 Pelabuhan
Kabupaten Bengkalis yang merupakan kabupaten tertua di Riau yang memiliki tiga pelabuhan besar, yaitu Pelabuhan Bandar Sri Laksamana, Pelabuhan Sri Setia Raja, dan Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro.
Baca juga: Tiga Rute Kapal Ro-Ro Bakal Dioperasikan Tahun ini
Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten yang memiliki penyeberangan dengan menggunakan ferry Ro-Ro atau roll on roll off. Penyeberangan ini menghubungkan Kecamatan Sungai Pakning di Pulau Sumatera dan Air Putih di Pulau Bengkalis yang dipisahkan oleh laut berjarak 5 km.
Fungsi utama pelabuhan ini untuk menghubungkan Kabupaten Bengkalis dengan kota-kota di Pulau Sumatera.
Sebelum menggunakan kapal Ro-Ro, penyeberangan dua pulau tersebut dilakukan dengan perahu tradisional yang disebut Pompong. Kapal ini memiliki kapasitas, teknis, dan keselamatan yang terbatas.