Salin Artikel

6 Fakta Bengkalis, Kabupaten Tertua di Riau yang Berjuluk "Kota Terubuk"

KOMPAS.com - Kabupaten Bengkalis secara administrasi terletak di Provinsi Riau.

Ibu kota Kabupaten Bengkalis bernama  Bengkalis yang terletak di Pulau Bengkalis.

Secara administrasi, wilayahnya Kabupaten Bengkalis sebagian besar terdapat di Pulau Sumatera sedangkan ibu kota Bengkalis terdapat di Pulau Bengkalis.

Luas wilayah Kabupaten Bengkalis adalah 30.646.83 km2, yang meliputi pulau-pulau (daratan) dan lautan.

Sarana transportasi dari Pulau Sumatera ke Pulau Bengkalis menggunakan kapal penumpang (ferry). Kapal tersebut mengangkut penumpang, seperti dari Dumai, Pakning, dan Pekanbaru.

Penyeberangan juga dilayani dengan Kapal Ro-Ro, yaitu kapal yang digunakan untuk mengangkut barang dan kendaraan roda empat.

Bengkalis berbatasan dengan selat, kabupaten, provinsi, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar, sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, dan di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Riau.

Berikut beberapa fakta Kabupaten Bengkalis:

1. Asal-usul Nama Bengkalis

Asal-usul nama Bengkalis belum diketahui secara pasti. Namun, di masyarakat berkembang beragam versi yang menjelaskan tentang asal-usul nama Bengkalis.

Pada 1717, Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, pewaris Kerajaan Melayu Johor datang ke sebuah pulau yang letaknya tidak jauh dari Kampung Muntai (bagian timur Bengkalis).

Ia disambut beberapa Bathin dari daerah Senggoro, Bathin Merbau, dan Bathin Selat Tebing yang saat itu berkuasa.

Raja Kecil terus menunggu serangan dari Johor. Selama pengasingan di pulau yang belum memiliki nama, ia berkata pada pengikutnya bahwa ia merasa "Mengka" (sebak) karena tidak diakui sebagai sultan yang memerintah negeri.

Namun, ia menghibur diri dengan mengatakan masih "Kalis" (tabah) karena belum diakui sebagai raja.

Versi lain yang berkembang di masyarakat Bengkalis konon berasal dari pohon yang banyak tumbuh di pinggiran sungai yang namanya sesuai pohon itu, yaitu Pohon Bengkala (atau Senpi). Pohon ini banyak tumbuh di hutan di Pulau Bengkalis.

Versi yang berbeda lagi berasal dari buku cerita rakyat Riau, bahwa asal-usul nama Bengkalis dari Pulau Mengkali yang diucapkan penduduk di Sungai Bukit Batu ketika melihat daratan dari kejauhan. Kemudian, kata Pulau Mengkali bermetamorfosa menjadi Bengkalis, hingga saat ini.

2. Bengkalis telah "Dirancang" Menjadi Pusat Pemerintahan

Pada masa Hindia Belanda, Bengkalis pernah dipilih sebagai ibu kota Keresidenan Sumatera Timur. Hal ini dikarenakan, posisinya yang strategis, wilayah ini memiliki pelabuhan alam yang baik.

Saat itu, Belanda ingin mengatur tata kelola pemerintahan, bea cukai, dan pajak.

Latar belakang Bengkalis merupakan kampung nelayan yang merupakan jalur pelayaran orang Melayu, Jawa, dan Arab.

Mereka berkumpul untuk melakukan pembelian barang-barang dari Pulau Jawa, Palembang, Jambi, Indragiri, Aceh, Kedah, Perak, Kelang, Johor, Pahang, Patani, Siam, Kamboja, dan Kocin Cina.

Bagi orang-orang Minangkabau, mereka datang ke wilayah tersebut untuk membeli garam, beras dan juga ikan yang banyak ditangkap pada musim-musim tertentu.

3. Letak Kabupaten Bengkalis Strategis

Kabupaten Bengkalis berada di jalur pelayaran internasional yang paling sibuk di dunia, yaitu Selat Malaka.

Wilayah ini juga berada di kawasan segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapura serta kawasan segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand.

4. Kabupaten Bengkalis Memiliki 3 Pelabuhan

Kabupaten Bengkalis yang merupakan kabupaten tertua di Riau yang memiliki tiga pelabuhan besar, yaitu Pelabuhan Bandar Sri Laksamana, Pelabuhan Sri Setia Raja, dan Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro.

Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten yang memiliki penyeberangan dengan menggunakan ferry Ro-Ro atau roll on roll off. Penyeberangan ini menghubungkan Kecamatan Sungai Pakning di Pulau Sumatera dan Air Putih di Pulau Bengkalis yang dipisahkan oleh laut berjarak 5 km.

Fungsi utama pelabuhan ini untuk menghubungkan Kabupaten Bengkalis dengan kota-kota di Pulau Sumatera.

Sebelum menggunakan kapal Ro-Ro, penyeberangan dua pulau tersebut dilakukan dengan perahu tradisional yang disebut Pompong. Kapal ini memiliki kapasitas, teknis, dan keselamatan yang terbatas.

Pelabuhan Ro-Ro Bengkalis dibangun pada 1995

Setiap hari banyak penduduk Kabupaten Bengkalis di Pulau Sumatera yang melakukan penyeberangan untuk mengurus administrasi kependudukan di Bengkalis yang terletak di Pulau Bengkalis.

5. Kabupaten Bengkalis Merupakan Induk 3 Kabupaten Baru dan 1 Kota

Kabupaten Bengkalis merupakan induk dari tiga kabupaten baru (Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Kepulauan Meranti) dan satu kota, yaitu Dumai.

Pemekaran pertama Kabupaten Bengkalis Berdasarkan UU No 53 Tahun 1999 tentang pemekaran/pembentukan Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, dan Kota Dumai.

Pemekaran kedua terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti yang disyahkan melalui DPR RI pada tanggal 19 Desember 2009.

Dengan adanya pemekaran, luas Kabupaten Bengkalis secara geografi berkurang dan posisi secara administratif juga berubah.

6. Kabupaten Bengkalis Berjulukan Kota Terubuk

Julukan Kabupaten Bengkalis adalah Kota Terubuk. Terubuk merupakan nama ikan jenis Tenualosa macrura, ikan ini hidup di Selat Bengkalis.

Populasi Ikan Terubuk sangat berlimpah pada sekitar 1960-an. Tetapi dari tahun ke tahun, populasi ikan semakin berkurang.

Penurunan populasi ikan diperkirakan karena aktivitas penangkapan serta penurunan kualitas perairan alias pencemaran terutama di Sungai Siak yang merupakan lokasi pemijahan ikan atau saat ikan melepas telurnya di perairan Bengkalis.

Sungai Siak merupakan lalu lintas pelayaran yang ramai, kondisi ini mempengaruhi kelangsungan populasi ikan terubuk di wilayah tersebut.

Penangkapan ikan terubuk dilakukan pada saat ikan terubuk melakukan ruaya pemijahan, tujuannya tidak lain untuk mengambil telur ikan. Telur memiliki harga jual yang tinggi. Dalam kondisi kering, telur ikan terubuk dapat dijual hingga Rp 1,5 juta per kilogram.

Tingginya harga ikan mendorong daya tarik masyarakat untuk melakukan penangkapan, meskipun populasi ikan terubuk terus berkurang.

Selain diambil telurnya, ikan terubuk menjadi sajian masakan yang lezat. Masakan berbahan ikan terubuk banyak ditawarkan di restoran-restoran negeri tetangga, seperti Malaysia.

Sumber: diskominfotik.bengkaliskab.go.id, sippa.ciptakarya.pu.go.id, prokopim.bengkaliskab.go.id, dan kkp.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/02/17/164418978/6-fakta-bengkalis-kabupaten-tertua-di-riau-yang-berjuluk-kota-terubuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke