Tiga negara di Pulau Kalimantan memiliki kedekatan karena memiliki kemiripan budaya.
Hal ini karena nenek moyang mereka sebagian besar berasal dari Suku Dayak yang menempati wilayah ini sejak zaman dahulu.
Meski corak budaya Dayak kerap ditemukan di pulau ini, namun terdapat juga suku-suku pendatang yang membuat kebudayaan di Kalimantan menjadi semakin beragam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tahun 2019 menegaskan bahwa Pulau Kalimantan merupakan satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah.
Hal ini disebabkan oleh jumlah struktur sesar aktif yang jauh lebih sedikit daripada pulau-pulau lain di Indonesia.
Selain itu, Pulau Kalimantan lokasinya cukup jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust) yang membuatnya juga tidak memiliki gunung berapi.
Pulau Kalimantan terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah.
Mulai dari hasil hutan, perkebunan, hingga hasil tambang bisa ditemukan di wilayah ini.
Bahkan di Pulau Kalimantan juga ditemukan tambang minyak dan gas alam.
Kekayaan ini diimbangi dengan lokasinya yang strategis sehingga mudah diakses oleh kapal-kapal perdagangan.
Potensi yang dimiliki Pulau Kalimantan membuatnya terpilih sebagai lokasi berdirinya Ibu Kota Negara Baru.
Ibu Kota Negara Baru yang diberi nama Nusantara berlokasi di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pemilihan lokasi pembangunan Ibu Kota Negara Baru juga mempertimbangkan menurunnya kapasitas Jakarta untuk dikembangkan terutama terkait masalah lingkungan dan kepadatan penduduknya.
Sumber:
worldatlas.com
bmkg.go.id
kompas.com