Untuk menggagalkan usahanya tersebut, sang putri dan pelayan menyalakan api di timur dan menumbuk pagi (kegiatan tradisional di kala pagi). Taktik ini berhasil mengecoh para jin,
Para jin berpikir bahwa matahari akan segera terbit, mereka pun lari masuk ke bumi dan meninggalkan candi terakhir yang belum selesai. Bandung Bondowo heran dengan kepanikan jin.
Paginya, ia mengajak Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat pembuatan candi. Roro Jonggrang segera menghitung jumlah candi. Ternyata, jumlah candi hanya 999 buah, ia menyatakan syarat kedua tidak terpenuhi,
Bandung Bondowoso terkejut mengetahui hal itu. Ia menjadi sangat murka. Sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang, Ia mengatakan," Kalau begitu, kau saja yang melengkapi," ujar dia sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang.
Baca juga: Roro Jonggrang Menghangatkan Sapporo
Seketika, Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu.
Menurut kisah tersebut, Roro Jonggrang tetap berada di sisi utara Candi Prambanan. Roro Jonggrang tetap seperti patung permaisuri Siwa, Durga. Hingga kini, tempat ia tinggal disebut Candi Roro Jonggrang. Sedangkan, candi-candi yang dibangun Bondowoso disebut Candi Sewu.
Sumber: kikomunal-indonesia.dgip.go.id dan jisc.pramukadiy.or.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.