Kota Pangkalpinang ini memiliki beberapa sungai kecil yang bermuara ke sungai Rangkui dan Sungai Pedindang.
Kedua sungai ini berfungsi sebagai pintu keluar air menuju ke Sungai Baturusa yang berakhir di Laut China Selatan.
Kota Pangkalpinang berdasarkan data tahun 2020 dihuni oleh 218.569 jiwa atau menyumbang 15,01 persen total penduduk Provinsi Bangka Belitung.
Pangkalpinang termasuk heterogen dari sisi etnis dengan adanya percampuran banyak etnis yang menghuni kota ini.
Struktur sosial masyarakat Pangkalpinang didominasi oleh etnis Melayu dan Tionghoa suku Hakka.
Kemudian disusul suku pendatang lain seperti Batak, Minangkabau, Palembang, Sunda, Jawa, Madura, Banjar, Bugis, Manado, Ambon, dan Flores.
7. 4 Persen Penduduknya Miskin
Berdasarkan data BPS tahun 2020, persentase penduduk miskin di Pangkalpinang mencapai 4,36 persen.
Artinya, dari 100 orang di Kota Pangkalpinang, maka sebanyak 4-5 orang di antaranya termasuk golongan masyarakat miskin.
Angka kemiskinan tahun 2020 itu mengalami kenaikan di banding angka kemiskinan Pangkalpinang tahun 2019 yaitu sebesar 4,25.
Peningkatan angka kemiskinan di Pangkalpinang tahun 2020 ini diperkirakan sebagai imbas dari pandemi Covid-19.
Baca juga: Tugu Ketam Remangok di Pangkalpinang, Dibangun Saat Hutan Bakau Mulai Beralih Fungsi
Kota Pangkalpinang memiliki sejumlah destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.
Beberapa tempat wisata di Pangkalpinang itu antara lain Taman Sari, Taman Merdeka, Museum Timah, Vihara Citra Maitreya.
Kemudian Pantai Pasir Padi, Pantai Telapak Kaki dewa, Pantai Batu Belubang, Makam Belanda atau Keerkhof, Danau Kaolin Bangka, Batu Belimbing, dan sebagainya.
Sumber:
Kompas.id
Pangkalpinangkota.go.id
Bps.go.id