SEMARANG, KOMPAS.com - Pemain catur muda berbakat asal Kota Semarang, Jawa Tengah, Evi Yuli Ana (19) tak pernah menyangka dirinya bisa bertanding melawan Grand Master (GM) Susanto Megaranto.
Evi begitu antusias saat berhadapan langsung dengan GM termuda di dunia itu dalam kompetisi catur internasional yang digelar Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Atas prestasinya yang membanggakan, mahasiswa Program Studi S1 Bahasa Inggris Udinus ini juga pernah dinobatkan sebagai Woman National Master (WNM) dalam ajang kompetisi catur tingkat nasional.
Kali ini, Evi yang getol bermain catur sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini harus bertarung sengit melawan GM Susanto.
Baca juga: UPDATE Korban Tewas Terseret Ombak di Jember Total Jadi 11 Orang, Satu Anggota Polisi
Meskipun sempat mengaku kesulitan mengatur strategi saat melawan GM Susanto, namun ia berhasil meraih remis atau seri dalam selang waktu sekitar 1,5 jam.
"Susah banget ya, karena kan melawan GM yang terkuat di Indonesia. Pergerakannya sangat teliti. Strategi pembukaan tadi saya gunakan bertahan jadi GM tidak bisa langsung menyerang," kata Evi, usai pertandingan di Udinus, pada Minggu (13/2/2022).
Dia mengatakan, pertahanan yang konsisten terus dilakukan karena melawan GM Susanto bukan suatu hal yang mudah.
Ia mengaku, tidak ada persiapan khusus saat melawan GM nomor satu di Indonesia itu.
"Persiapannya latihan biasa aja. Karena setiap hari kan latihan terus jadi tidak ada persiapan khusus melawan GM. Mungkin pas beruntung saja," kata dia.
Meski hasilnya remis, namun pertandingan melawan GM Susanto menjadi pengalaman yang membanggakan.
"Rasanya wah banget, karena belum pernah ketemu GM Susanto sebelumnya di pertandingan apapun," ungkap dia.
Evi bercerita, dirinya mengenal catur dari almarhum sang ayah Aly Masruchan.
Pertandingan terakhir yang diikuti Evi yakni Kejurnas di Bangka Belitung dengan raihan medali perak.
"Dari kecil dulu dikenalin catur, sering latihan bareng almarhum ayah. Pertama kali pertandingan waktu SD tahun 2012 Kejurda. Tanding terakhir Kejurnas di Bangka Belitung," ujar dia.
Dalam pertandingan catur simultan itu, GM Susanto melawan 20 pecatur dari civitas akademika Udinus, Percasi Kota Semarang, Koni Jateng, perwakilan media dan mahasiswa.
Dalam pertandingan itu, GM yang menyandang gelarnya sejak umur 17 tahun tersebut berhasil mengalahkan 15 lawannya. Sedangkan 5 lawan lainnya berakhir dengan hasil remis atau seri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.