Sedangkan kata pinang merujuk pada pohon pinang, yaitu sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika.
Pinang juga merupakan nama buah dari pohon tersebut yang diperdagangkan manusia.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Padang, Ibu Kota Sumbar yang Tidak Miliki Indomaret dan Alfamart
Secara tidak resmi Kota Pangkalpinang sempat menjadi ibu kota negara Indonesia pada periode 22 Desember 1948 sampai Juli 1949.
Di Pangkalpinang ini Presiden Soekarno mengucapkan seloka dari Pangkalpinang Pangkal Kemenangan bagi Perjuangan.
Salah satu bukti yang menguatkan hal ini berupa prasasti di Taman Sari yang terletak di sisi utara Lapangan Merdeka.
Tugu prasasti itu diresmikan oleh Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1949, dan berisi tulisan:
“Prasasti Surat Kuasa Kembalinya Republik Indonesia ke Yogyakarta. Diserahkan oleh Ir Soekarno kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Medio Juni 1949”.
Selain itu, wilayah Bangka, khususnya Pangkalpinang pada periode tersebut juga amat penting, sebagaimana pengakuan Mr. AG Pringgodigdo.
Dalam memoir Mohammad Hatta, Pringgodigdo berkata bahwa pusat percaturan politik internasional kala itu ada di PBB dan Bangka.
Slogan Kota Pangkalpinang berbunyi “Kota Beribu Senyuman”.
Slogan tersebut sejalan dengan misi pemimpin daerah tersebut pada tahun 2018 yang mencanangkan Pangkalpinang Kota Seribu Senyuman.
Kata Seribu Senyuman merujuk pada “Sejahtera, Nyaman, Unggul, dan Makmur”.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Kota Bandar Lampung, Pintu Gerbang Pulau Sumatera
Kota Pangkalpinang secara geografis berbatasan langsung dengan Laut China Selatan di sebelah timurnya.
Daerah tersebut juga merupakan jalur perairan keluar masuk barang dari pulau lin.
Sementara sebelah selatan Pangkalpinang berbatasan dengan Bangka Tengah, sedangkan sebelah utara dan barat berbatasan dengan Kabupaten Bangka.