Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Aceh Utara Keluhkan Semburan Lumpur Berbau Menyegat dari Kompleks PT PGE

Kompas.com - 13/02/2022, 07:41 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com- Warga Desa Teungoh, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Aceh, mengeluhkan semburan lumpur yang mengeluarkan bau menyengat di kompleks PT Pema Global Energi (PGE).

Abdul Manan (40) warga Desa Teungoh, menyebut peristiwa tersebut memicu kekhawatiran masyarakat.

“Kami minta sesederhana mungkin, periksa kesehatan warga dan lain sebagainya. Karena menghirup bau gas itu,” kata Abdul Manan, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: Kompor Gas Meledak Jebol 2 Kamar Indekos, Kakek 62 Tahun Luka

Menurutnya, semburan lumpur itu terbilang besar, sehingga dikhawatirkan berdampak kepada warga yang tinggal di dekat kompleks kerja perusahaan milik Pemerintah Aceh itu.

Sementara itu, Relation Coordinator PT PGE Agus Salim menyatakan ada kebocoran pipa gas pada Jumat (11/2/2022).

Dia memastikan kebocoran itu sudah dihentikan.

“Sejak kebocoran terjadi, pipa tersebut telah ditutup di cluster 1 dan cluster 2 sehingga yang sedikit keluar hanya sisa gas yang terdapat di dalam pipa. Sejak sore Jumat (11/2/2022) gelembung gas dari dalam pipa tersebut sudah berhenti dan tidak keluar lagi. Saat ini sedang dilakukan perbaikan oleh tim teknis PT PGE,” sebut Agus dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Polisi sampai Harus Mandi Lumpur Saat Gerebek Kampung Narkoba di Medan

Kebocoran itu diklaim tidak akan berdampak negatif pada masyarakat sekitar perusahaan.

Pasalnya, lokasinya berada dalam kompleks perusahaan dan jauh dari pemukiman penduduk.

“Kami pastikan aman. Masyarakat tidak perlu panik,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Regional
Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Regional
Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Regional
Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Regional
Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Regional
Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com