Tili mengatakan, alasannya mau menyelamatkan buaya berkalung ban itu karena dirinya adalah pencinta reptil.
Ia mengaku prihatin melihat kondisi buaya yang sudah bertahun-tahun terjerat ban.
"Kasihan, lehernya sudah luka terkena ban," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Tili Tangkap Buaya Berkalung Ban: 3 Pekan Sabar Menunggu Umpan Merpati Dimakan
Ban yang terkalung di leher buaya itu berhasil dilepaskan dengan cara digergaji.
“Setelah ditangkap, saya serahkan sepenuhnya sama warga untuk potong ban dengan gergaji besi. Setelah berhasil dipotong, warga pun bersorak dan rupanya di dalam ban terdapat batu-batu kecil," tuturnya.
Tili menegaskan, apa yang ia lakukan merupakan kemauannya sendiri.
Baca juga: Buaya Berkalung Ban di Palu Akhirnya Terbebas, Ini Sederet Kisah Penyelamatannya sejak 2016
“Ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," jelasnya, dikutip dari Tribun Palu.
Penangkapan buaya berkalung ban itu terjadi di bantaran Sungai Palu, sekitar Jembatan 2, Jalan I Ngurah Rai, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Poso, Mansur; Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor: Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Siapa Tili? Sukses Tangkap Buaya Berkalung Ban, Kalahkan Panji Petualang hingga Matt Wright
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.