Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Hilang 12 Jam, Pria di NTT Ditemukan Tewas Tenggelam Usai Mandi di Embung

Kompas.com - 08/02/2022, 08:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Baltasar Berek alias Klemens, warga Dusun Nurobo B1, Desa Meotroi, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas usai mandi di embung.

Klemens sempat tenggelam dan hilang selama 12 jam, hingga akhirnya ditemukan oleh petugas gabungan dari polisi, TNI dan Tagana Dinas Sosial Kabupaten Malaka.

"Jenazah kita temukan kemarin pagi sekitar pukul 10.00 Wita," ujar Kasat Reskrim Polres Malaka Iptu Jamari, kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Tercatat 930 Kasus DBD di NTT, 8 di Antaranya Meninggal

Kronologi

Jamari yang memimpin proses pencarian, menuturkan, kejadian itu bermula pada Minggu (6/2/2022) sekitar pukul 17.30 Wita.

Saat itu Klemens hendak berangkat ke embung untuk mencari ikan.

Istrinya yang bernama Kunera Hoar sempat melarang, tetapi Klemens tetap bersikukuh mendatangi embung.

Karena khawatir, sang istri bersama seorang anaknya Jeri Gerson Asa serta beberapa warga lainnya mengikuti Klemens.

Sekitar pukul 18.00 Wita, Klemens bersama anak dan istrinya serta seorang warga bernama Fransiskus Roi Un alias Roi, beristirahat sejenak sembari menyiapkan peralatan untuk menangkap ikan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 7 Februari 2022

Tenggelam

Tak lama kemudian, Klemens dan Roi mulai masuk ke dalam embung, sambil membawa jaring untuk menangkap ikan.

Keduanya berhasil mendapatkan ikan dan dibawa ke pinggir embung. Dua kali mereka masuk dan mendapatkan ikan.

Setelah itu, Klemens meminta istrinya untuk menjaring ikan, sedangkan dirinya hendak mandi.

Klemens lalu mandi bersama anaknya Jeri Gerson Asa.

Sekitar 30 menit kemudian, Jeri berteriak memanggil ibunya dan mengatakan kalau ayahnya tenggelam dan belum muncul ke permukaan air.

Baca juga: Seorang Ibu di NTT Paksa Keluarkan Janin dari Kandungan Anaknya yang Hamil di Luar Nikah

Mendengar teriakan itu, Kunera bersama Roi dan beberapa warga, melakukan pencarian dengan berjalan mengelilingi embung sambil berteriak memanggil nama Klemens.

Namun, tetap saja tidak ada respons dari Klemens. Warga lainnya pun datang ikut mencari, tetapi tidak ditemukan.

Warga lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Laenmanen.

Baca juga: Demokrat NTT Usung AHY Jadi Capres 2024

Setelah mendapat informasi tersebut Kapolsek Laenmanen Ipda Benediktus Bau mengerahkan anggota untuk mendatangi tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi serta mencari Klemens, tetapi korban tetap tidak ditemukan.

Kasus itu lalu dilaporkan ke Mapolres Malaka.

Jamari, kemudian turun ke lokasi bernama anggotanya. Ia juga menghubungi tim Tagana Dinas Sosial Kabupaten Malaka.

Mereka lantas melalukan pencarian terhadap Klemens menggunakan rubber boat dan penyelam dari kepolisian, serta masyarakat setempat.

Baca juga: Didemo Simpatisan Jefri Riwu Kore, Ketua Demokrat NTT: Mereka Harus Introspeksi

Ditemukan meninggal dunia

Pada Senin subuh pukul 03.00 Wita, pencarian dihentikan.

Upaya pencarian kembali dilakukan pada pukul 08.00 Wita. Kemudian, pada pukul 10.00 Wita, Klemens ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Petugas medis dari Puskesmas Nurobo mendatangi lokasi kejadian untuk memeriksa jenazah Klemens.

Hasil pemeriksaan luar, dari mulut dan hidung Klemens terdapat darah yang sudah mengental.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Klemens.

"Kesimpulan hasil pemeriksaan dokter adalah Klemens meninggal akibat tenggelam. Jenazah Klemens diserahkan kepada keluarganya dan keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas sebagai musibah," kata Jamari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com