Didemo Simpatisan Jefri Riwu Kore, Ketua Demokrat NTT: Mereka Harus Introspeksi

KUPANG, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih Leonardus Lelo tak ambil pusing dengan aksi demo sejumlah simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) saat konsolidasi kader di Kupang, Sabtu (5/2/2022). 

Jeriko adalah wali kota Kupang yang juga mantan Ketua DPD Demokrat NTT. Ia kalah melawan Leonardus dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV DPD Demokrat pada Oktober 2021. 

"Saya sebenarnya berterima kasih kepada mereka. Demonstrasi yang ada sebagai bentuk dukungan bahwa mereka mencintai Partai Demokrat," ujar Leonardus kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu.

Baca juga: Dinilai Hina AHY dan Partai Demokrat, Simpatisan Jeriko Dilaporkan ke Polda NTT

Untuk itu, Leonardus meminta para pedemo kembali ke rumah dan introspeksi diri.

"Mereka harus instrospeksi, bahwa partai ini punya mekanisme yang sudah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta peraturan organisasi," kata Leonardus.

Dia pun mengutuk aksi para pedemo yang membakar simbol Partai Demokrat dan menghina Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pihaknya juga telah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian agar diproses hukum.

Leonardus menjelaskan bahwa dirinya terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat NTT sesuai mekanisme partai yang tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan juga Peraturan Organisasi Nomor 3 Tahun 2021.

"Yang mana aturan itu hanya menetapkan calon ketua DPD dengan syarat mendapat dukungan minimal 20 persen. Selanjutnya proper tes dengan Ketua Umum, Sekjen dan Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK). Dan semua keputusan di tangan Ketua Umum. Itu sudah sesuai dengan konstitusi partai," terangnya.

Dia berharap, semua pihak terutama para demonstran bisa memahami itu.

Baca juga: Atribut yang Dibakar Disebut Bukan Milik Partai Demokrat NTT, Simpatisan Jeriko Akan Lapor Balik ke Polisi