Mendengar teriakan itu, Kunera bersama Roi dan beberapa warga, melakukan pencarian dengan berjalan mengelilingi embung sambil berteriak memanggil nama Klemens.
Namun, tetap saja tidak ada respons dari Klemens. Warga lainnya pun datang ikut mencari, tetapi tidak ditemukan.
Warga lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Laenmanen.
Baca juga: Demokrat NTT Usung AHY Jadi Capres 2024
Setelah mendapat informasi tersebut Kapolsek Laenmanen Ipda Benediktus Bau mengerahkan anggota untuk mendatangi tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi serta mencari Klemens, tetapi korban tetap tidak ditemukan.
Kasus itu lalu dilaporkan ke Mapolres Malaka.
Jamari, kemudian turun ke lokasi bernama anggotanya. Ia juga menghubungi tim Tagana Dinas Sosial Kabupaten Malaka.
Mereka lantas melalukan pencarian terhadap Klemens menggunakan rubber boat dan penyelam dari kepolisian, serta masyarakat setempat.
Baca juga: Didemo Simpatisan Jefri Riwu Kore, Ketua Demokrat NTT: Mereka Harus Introspeksi
Pada Senin subuh pukul 03.00 Wita, pencarian dihentikan.
Upaya pencarian kembali dilakukan pada pukul 08.00 Wita. Kemudian, pada pukul 10.00 Wita, Klemens ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Petugas medis dari Puskesmas Nurobo mendatangi lokasi kejadian untuk memeriksa jenazah Klemens.
Hasil pemeriksaan luar, dari mulut dan hidung Klemens terdapat darah yang sudah mengental.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Klemens.
"Kesimpulan hasil pemeriksaan dokter adalah Klemens meninggal akibat tenggelam. Jenazah Klemens diserahkan kepada keluarganya dan keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas sebagai musibah," kata Jamari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.