Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Warga Lamongan Temukan 5 Ekor Kobra di Bawah Lemari Dapur, Ini Cara Aman Hadapinya

Kompas.com - 07/02/2022, 17:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Keluarga Rahmad Tri Utomo di Desa Wonorejo, Lamongan, Jawa Timur, panik saat menemukan lima ekor ular kobra di rumahnya. Kelima ekor ular berbisa itu berada di bawah lemari dapur.

"Kejadian Minggu (6/2/2022) kemarin. Pemilik rumah, melaporkan adanya ular kobra di dalam rumahnya sekitar pukul 12.50 WIB," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lamongan Amri, saat dihubungi, Senin (7/2/2022).

Baca juga: 5 Ular Kobra Ditemukan di Bawah Lemari Rumah Seorang Warga Lamongan

Usai menerima laporan dari Rahmad, Amir segera menerjunkan empat personelnya. Petugas terpaksa membongkar lantai untuk mengevakuasi kelima ekor ular itu.

Kelima ekor ular kobra itu merupakan satu induk dan empat anak-anaknya.

Ada 17 ekor anak ular di halaman

Seekor anak ular yang hendak masuk ke rumah warga di Blok K BTP, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Selasa (29/12/2020).Dok Istimewa Seekor anak ular yang hendak masuk ke rumah warga di Blok K BTP, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Selasa (29/12/2020).

Kejadian serupa pernah terjadi di Makassar, Selasa (29/12/2020) sekitar pukul 10.00 Wita.

Saat itu, Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar Hasanuddin mendapat laporan ada belasan anak ekor ular di halaman rumah di Jalan Kejayaan Selatan 19, Blok K BTP, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.

Baca juga: Ular Koros Sepanjang 1,5 Meter Bikin Panik Pemilik Toko, 5 Petugas Damkar Diterjunkan

Tim Animal Rescue Ton 2 Dinas Damkar Kota Makassar pun menurunkan 5 personelnya untuk menangkap ular-ular tersebut. Hasilnya, 17 anak ular berhasil ditangkap dalam waktu 43 menit.

"Laporannya (ular) liar. Mungkin baru menetas," kata Hasanuddin saat menjawab pertanyaan wartawan, Selasa siang.

 

Penjelasan rescuer atau pawang ular

Ilustrasi ular kobra Jawa atau Javan spitting cobra (Naja sputatrix) banyak dijumpai di permukiman di Jakarta dan sekitarnya. Ular berbisa, taring ular.SHUTTERSTOCK/Kurit afshen Ilustrasi ular kobra Jawa atau Javan spitting cobra (Naja sputatrix) banyak dijumpai di permukiman di Jakarta dan sekitarnya. Ular berbisa, taring ular.
Menurut Ketua Umum Exotic Animal Lovers (EXALOS) Indonesia Janu Wahyu Widodo, ada beberapa faktor ular bisa masuk ke dalam rumah.

Salah satunya adalah ular tersebut hendak mencari mangsa berupa tikus, cicak dan katak.
Hewan-hewan tersebut biasanya ditemukan di sekitar rumah warga.

Baca juga: Kisah Siswa Daerah Terpencil di Mamuju Tengah Harus Berhadapan dengan Ular, Monyet hingga Babi Hutan, demi Sekolah

Selain itu, kata Janu, ular termasuk hewan berdarah dingin dan tak memiliki kemampuan navigasi yang baik.

"Ular membutuhkan suhu ruang yangg hangat untuk membantu metabolisme. Lalu, karena tidak memiliki navigasi yang baik, kadang ular akan kesasar masuk rumah dari lobang di rumah dimiliki bagian dari rumah tidak ditutup," katanya.

Cara aman hadapi ular kobra

Menurut pria berpangkat Kopral Satu di Kesatuan Brigade Infanteri (Brigif) 6 Kostrad di Surakarta, saat ada ular kobra masuk ke dalam rumah diharapkan tenang dan tidak membuat gerakan yang provokatif.

Setelah itu, segera mencari bantuan dari petugas Damkar, relawan atau komunitas penyelamat ular.

"Ular kobra sangat berbisa dan diusahakan untuk tidak tergigit. Namun, jia tergigit segera lakukan lakukan pembidaian dan pastikan lokasi yang tergigit tidak bergerak. Setelah itu identifikasi gigitan dan bawa ke rumah sakit," katanya.

Janu menjelaskan, hal yang paling penting adalah keselamatan warga. Namun demikian, menurutnya, tidak semua ular memiliki bisa mematikan.

Ada beberapa jenis ular yang tidak berbisa atau berbisa rendah dan jika menggigit tidak menyebabkan kecacatan bahkan kematian.

(Penulis: Kontributor Gresik, Hamzah Arfah, Kontributor Makassar, Himawan | Editor : Dony Aprian, Phytag Kurniati) 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com