Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Hina AHY dan Partai Demokrat, Simpatisan Jeriko Dilaporkan ke Polda NTT

Kompas.com - 04/02/2022, 10:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah kader Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama kuasa hukum Ketua DPD Partai Demokrat NTT Leonardus Lelo melaporkan tindakan simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) ke polisi, Kamis (3/2/2022).

Jeriko adalah mantan Ketua DPD NTT yang juga merupakan wali kota Kupang saat ini.

Mereka melaporkan simpatisan Jeriko karena dinilai merusak nama baik Partai Demokrat, menghina dan melecehkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Wakil Ketua Umum Benny K Harman.

Baca juga: AHY Pilih Leonardus Lelo Jadi Ketua DPD Demokrat NTT, Simpatisan Jeriko Bakar Atribut Partai

Para pelapor mengaku kecewa dengan simpatisan Jeriko yang menggelar aksi menuntut Polda NTT untuk menghentikan seluruh kegiatan Partai Demokrat NTT yang dipimpin oleh Leo Lelo, pada Sabtu (5/02/2022).

Kuasa hukum Leo Lelo, Gabriel Suku Kotan mengungkapkan, aksi yang dilakukan oleh simpatisan Jefri Riwu Kore sangat melecehkan Partai Demokrat.

“Kelompok yang melakukan aksi demo adalah gerombolan pengacau Partai Demokrat," ucap Gabriel, Kamis.

Gabriel juga mengutuk keras aksi tersebut karena mencampuri urusan internal Partai Demokrat.

“Kami mengutuk keras ujaran fitnah terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Bapak Agus Harimurti Yudhoyono dan Wakil Ketua Umum Bapak Benny K Harman,” kata dia.

Baca juga: Atribut yang Dibakar Disebut Bukan Milik Partai Demokrat NTT, Simpatisan Jeriko Akan Lapor Balik ke Polisi

Aksi pengacau itu, lanjut dia, menggunakan atribut Partai Demokrat secara tidak sah. Hal itu, menurutnya, telah melanggar hukum.

“Kami meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Kapolda NTT untuk memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam gerombolan pengacau Partai Demokrat hari ini,” tegasnya.

Gabriel mengatakan, ada pernyataan yang diucapkan dalam video aksi simpatisan Jefri Riwu Kore bahwa Partai Demokrat abal-abal karena memberikan SK kepada Leo Lelo untuk memimpin Demokrat NTT.

Pernyataan itu dinilai sangat menghina Partai Demokrat.

“Kalau abal-abal, kenapa Jefri Riwu Kore bisa menjadi anggota DPR RI dan menjadi wali kota Kupang? Mereka sebut Partai Demokrat abal-abal itu dasarnya apa? Tanya Jefri itu dia jadi anggota DPR RI dan wali kota itu dari mana," tuturnya.

Gabriel menuturkan, jika memang tidak puas dengan keputusan partai mestinya dapat menyikapi secara bijak sesuai mekanisme yang diatur dalam AD/ART partai. 

Selain melapor ke SPKT Polda NTT, Gabriel bersama Ketua DPC Demokrat Kabupaten Ngada Herman A Pinga Pulu menemui Kasubdit Politik Polda NTT Johni Muskanan.

Baca juga: Leonardus Lelo Pimpin DPD Demokrat NTT, Gantikan Wali Kota Kupang

Keduanya meminta Polda NTT menertibkan aksi yang mengganggu Partai Demokrat NTT yang sah di bawah kepemimpinan Leo Lelo.

Selain itu, Polda NTT diminta menangkap dan memproses simpatisan Jeriko yang menghina AHY dan Wakil Ketum Benny. 

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna membenarkan laporan dari pengurus Demokrat NTT.

"Iya betul, ada datang di SPKT (Polda NTT). Tapi merekakembali untuk mempersiapkan bahan laporannya," kata Krisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com