Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Daerah di NTT Ini Bebas dari Kasus DBD meski Daerah Lainnya Melonjak

Kompas.com - 28/01/2022, 16:36 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat tambahan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang signifikan awal tahun ini.

Meski begitu, di tengah lonjakan kasus itu, ada tiga daerah yang belum mencatatkan kasus DBD, yakni Kabupaten Rote Ndao, Alor dan Manggarai Timur.

Sementara itu, daerah sisanya mencatatkan adanya kasus DBD yang melonjak.

Baca juga: Terus Bertambah, Penderita DBD di NTT Capai 723 Orang, 4 Meninggal

Kasus terbanyak di Manggarai Barat

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Agusthina Rosphita mengatakan, terdapat 723 kasus di NTT yang tersebar di daerah-daerah selain tiga daerah itu. Dari jumlah itu, empat kasus meninggal dunia.

Data itu terhitung sejak 1 Januari hingga 27 Januari 2022.

Kasus terbanyak ada di Kabupaten Manggarai Barat, yakni 148 kasus. Disusul oleh Kota Kupang sebanyak 147 kasus, Kabupaten Sikka sebanyak 97 kasus, Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 64 kasus dan Kabupaten Lembata sebanyak 56 kasus.

Kemudian ada Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan 28 kasus, Kabupaten Sabu Raijua dengan 26 kasus, Kabupaten Belu dengan 24 kasus, Kabupaten Sumba Timur dengan 21 kasus, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Nagekeo masing-masing 20 kasus.

Baca juga: Kasus DBD di Sikka Meningkat, Dinkes Minta Puskesmas Rutin Basmi Jentik Nyamuk

Selain itu, di Kabupaten Sumba Barat ada 17 kasus, Kabupaten Timor Tengah Utara ada 15 kasus, Kabupaten Manggarai ada 13 kasus, Kabupaten Malaka dan Kabupaten Ngada masing-masing ada sembilan kasus, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ende masing-masing ada empat kasus dan Kabupaten Sumba Tengah satu kasus.

Sementara itu, terdapat sejumlah daerah dengan tambahan kasus DBD yang melonjak. Seperti kasus DBD di Kota Kupang yang naik signifikan dari 75 kasus, menjadi 147 kasus. Selain itu, Kabupaten Sikka juga mecatat kenaikan kasus yang signifikan, dari 40 kasus menjadi 97 kasus. Begitu juga dengan Kabupaten Nagekeo naik dari empat kasus menjadi 20 kasus.

"Kalau pekan lalu, angkanya masih 449 kasus dan dua orang meninggal. Tapi data terbaru yang dihitung mulai 1-27 Januari 2022, angkanya telah mencapai 723 kasus dan empat orang meninggal," ujar Agusthina kepada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).

Agusthina menyebut, empat warga yang meninggal akibat DBD itu tersebar di Kota Kupang, Sikka, Ngada dan Nagekeo.

Agusthina mengaku telah bersurat ke pemerintah di kabupaten dan kota di seluruh NTT supaya melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. Seperti memberantas sarang nyamuk.

Baca juga: 31 Kasus DBD Ditemukan di Surabaya Selama Januari, Rata-rata Pasien Usia 5-14 Tahun

Pihaknya telah mendistribusikan logistik berupa bubuk abate ke pemerintah daerah untuk diberikan kepada warga setempat.

"Kita berharap, adanya koordinasi yang baik antara kita dengan pemerintah kabupaten serta kota untuk membersihkan sampah dan pemberantasan sarang nyamuk," kata Agusthina.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com