Tifatul akhirnya membuat klarifikasi tertulis. Dedi mengirim klarifikasi Tifatul kepada Kompas.com melalui pesan WhatApps.
Dikutip dari klarifikasi tertulis itu, Tifatul mengatakan istilah "jin buang anak" sering digunakan oleh orang Jakarta.
"Saya tanya kepada tokoh-tokoh Betawi yang paham soal ini. Mereka jelaskan maksud kiasan kalimat ‘tempat jin buang anak itu’ adalah tempat sepi, seram dan jauh dari keramaian," tulis Tifatul.
Baca juga: Dua Kasus yang Seret Nama Edy Mulyadi, Hina Prabowo Subianto dan Masyarakat Kalimantan
Jadi konotasi kalimat itu bukan untuk merendahkan atau menghina.
"Perlu saya garis bawahi, bahwa dalam wawancara saya tidak mengomentari masyarakat Kaltim sama sekali. Titik tekan poin saya adalah menjelaskan, bahwa kalimat “tempat jin buang anak itu”, konotasinya bukan menghina. Tapi tempat sepi, seram dan jauh," sambung dia.
Karena itu, dia meminta agar jangan salah paham dan mudah tersinggung dengan istilah tersebut.
Namun, setelah wawancara tersebut, Tifatul menuding pernyataannya dipelintir media.
"Lalu keluarlah judul berita, “Tifatul Bela Edy Mulyadi”, lalu dibumbuhi masyarakat jangan baper dan sebagainya. Ini sudah dipelintir dari poin pokok pernyataan asli saya. Lalu digoreng di medsos, hingga makin jauh pengertiannya," tulis dia.
"Kalau pernyataan saya tersebut disalah pahami, saya mohon maaf yang setulus tulusnya," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.