Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengikuti Jejak S Sudjojono Lewat Workshop Sketsa "Sketch Like Sudjojono" di Tumurun Private Museum

Kompas.com - 24/01/2022, 05:31 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Jevi Alba, seorang sketcher yang tergabung dalam Komunitas Solo Sketcher dan Komunitas Cat Air (KOLCAI) Solo mengatakan, seorang seniman harus memiliki sketsa yang kuat seperti yang dilakukan oleh S Sudjojono.

"Sketsa itu sangat berimbas besar seperti kekaryaan. Paling tidak pelukis atau seniman atau desiner harus mempunyai sketsa yang kuat. Karena beliau (S Sudjojono) melakukan riset sketsanya memang luar biasa sekali," kata dia.

Selama ini, banyak pelukis dan seniman yang cenderung langsung menuangkan ekspresinya ke media kanvas. Mereka sedikit sekali yang melakukan riset.

"Jadi, untuk bahan riset, bahan data itu sangat minim sekali. Karena ada anggapan sketsa itu adalah bisa dikatakan karya yang berdiri sendiri atau sebagai seni terapan. Pak S Sudjojono ini kan melakukan riset-risetnya untuk dituangkan atau diekspresikan ke media kanvas. Jadi, hasil akhir sketsa akan nyambung ke media kanvas," kata dia.

Mengenai alasan S Sudjojono sebagai rujukan dalam workshop sketsa, kata Jevi, S Sudjojono melakukan riset sampai ke Belanda demi sebuah karya yang monumental.

Pihaknya berharap melalui kegiatan tersebut generasi pelukis Indonesia lebih banyak mengekspresikan sketsa sebelum menuangkannya ke media kanvas.

Sehingga memunculkan "Sudjojono-Sudjojono" berikutnya.

Baca juga: Peluncuran Buku Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono: Kumpulan Catatan 38 Sketsa Studi Sejarah Perjalanan Lahirnya Masterpiece

"Sketsanya melalui riset tidak asal-asalan. Ada riset ada data itu lebih monumental," ungkap dia.

Lebih lanjut, workshop sketsa "Sketch Like Sudjojono" diikuti sekitar 30 peserta dari berbagai kalangan.

Mereka membuat sketsa lukisan karya S Sudjojono dengan menggunakan media kertas dan pensil.

Salah satu peserta workshop, Dea Amanda (21) mengatakan, alasan mengikuti workshop untuk menambah pengetahuan.

"Menurut aku workshop kaya gini banyak manfaatnya. Soalnya bisa dapat pengetahuan juga. Karena setiap skatcher punya style masing-masing, jadi kita bisa brandinglah. Kita bisa ambil baiknya buat evaluasi sketsa kita," ungkap dia.

Mahasiswi semester lima jurusan Arsitektur UMS Solo itu menambahkan, tertarik dengan hasil sketsa S Sudjojono karena detail.

"Goresan teknik dia menggaris dan style sketsanya itu cukup menarik sih. Jadi, ciri khas juga," kata dia.

Kurator Pameran Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung melalui Goresan S Sudjojono, Santy Saptari mengatakan, pameran Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung melalui Goresan S Sudjojono dimulai pada 28 Agustus 2021 dan berlangsung 28 Februari 2022.

Pameran ini fokus menampilkan karya Sultan Agung dan ke-38 sketsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com