CIANJUR, KOMPAS.com - Bupati Cianjur Herman Suherman berharap kejadian pada murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang meninggal pasca divaksin Covid-19 adalah kejadian yang pertama dan terakhir kali di wilayahnya.
Herman pun mengajak para orangtua untuk mendampingi anak mereka ketika pemeriksaan awal sebelum menerima vaksin.
"Orangtua juga tentunya harus jujur terhadap kondisi kesehatan anaknya. Kalau sedang sakit katakan saja, ini untuk memudahkan vaksinator dan juga untuk kesehatan diri masing-masing," kata Herman kepada wartawan di Pendopo, Rabu (19/2/2022).
Baca juga: Murid PAUD di Cianjur Meninggal Sehari Usai Divaksin Covid-19, Satgas: Diduga KIPI
Selain itu, orangtua juga harus memastikan kondisi anaknya fit sebelum menerima vaksin.
"Makan dulu sebelum divaksin, dan dicek terlebih dulu kondisi kesehatannya," ujar dia.
Kendati ada kejadian ini, Herman mengajak masyarakat tetap tenang, namun waspada, dan tetap mau divaksin.
Baca juga: Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Dunia Usai Divaksin, Ini Penjelasan Dinkes
"Di balik kejadian ini, saya yakin divaksin lebih banyak manfaatnya karena untuk imun tubuh, untuk kesehatan diri masing-masing apalagi sekarang sudah muncul varian baru ya," ujar Herman.
Sementera itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur Yusman Faisal mengatakan, sebelum menerima vaksin, anak akan menjalani pemeriksaan berupa observasi dan skrining dari tim medis.
"Dalam skrining tersebut ditanya soal riwayat penyakit, dan kondisi terkininya saat akan mau divaksin" kata Yusman kepada Kompas.com, Rabu.
Apabila memenuhi syarat, maka dosis vaksin bisa diberikan.
"Namun, kalau kondisinya belum memungkinkan, semisal sedang sakit, demam misalnya, maka harus ditunda, diobati dulu sampai sembuh sebelum dinyatakan lolos skrining lagi nanti," ujarnya.
Menurut Yusman, kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI ada, namun persentasenya sangat kecil.
Perbandingannya, misal dari 1 juta yang divaksin ada seribu orang yang berpotensi atau beresiko.
Karena itu, Yusman mengingatkan masyarakat untuk tidak takut.
"Jangan takut dengan vaksin, lebih baik takut terhadap virusnya. Kalau tidak divaksin otomatis akan rentan terpapar. Kalau sudah terpapar tentunya ada resiko kematian," ujar Yusman.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak berinisial ZL (6) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia, Selasa (18/1/2022).
Ia pada sehari sebelumnya sempat menerima vaksin Covid-19 dosis pertama.
Murid PAUD asal Kecamatan Pasirkuda itu kemudian mengalami demam tinggi dan kejang-kejang sebelum meninggal dunia di UGD puskesmas setempat.
Diduga, ZL mengalami KIPI setelah menerima vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.