Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2022, 08:02 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

TIMOR TENGAH SELATAN, KOMPAS.com - Impian warga Desa Pana di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk dapat menanam sayur kini kembali bersemi.

Pada beberapa waktu terakhir, Desa Pana merupakan salah satu desa di NTT yang mengalami krisis air bersih. Keadaan terasa kian sulit saat musim kemarau tiba. Air bersih yang sejatinya sumber kehidupan sulit diakses warga.

Namun, berkat pembangunan pompa air bersih yang diinisiasi Shopee bersama Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana, kerinduan warga Desa Pana untuk bercocok tanam dapat terwujud.

Kegembiraan itu pun terpancar dari raut warga Desa Pana, Rony Y Taopan.

Baca juga: Lika-liku Perjalanan Warga Desa Wanagiri di Bali untuk Mencari Air Bersih

“Tidak terpikirkan sebelumnya oleh saya, bisa menanam sayur di tanah yang dulunya sangat kering. Rasanya seperti mimpi,” ujar Roni kepada Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Rony mengisahkan, sebelum pompa air dibangun, setiap hari ia harus berjalan kaki melalui perbukitan yang curam dan terjal menuju sumber mata air.

Air bersih tersebut hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Sementara, untuk mengairi lahan pertanian, saya dan warga Desa Pana lainnya hanya bergantung pada musim penghujan,” kenang Rony.

Baca juga: Belum Ada Bantuan, Kami Kekurangan Air Bersih dan Makanan

Untuk diketahui, pembangunan pompa air di Desa Pana bermula saat sejumlah wilayah di NTT mengalami kemarau panjang yang terjadi sejak Maret 2020.

Warga Desa Pana mengambil air dari tangki air bersih di dekat rumah merekaDok. Istimewa Warga Desa Pana mengambil air dari tangki air bersih di dekat rumah mereka

Merespons kondisi tersebut, Pangdam IX/ Udayana menggandeng Shopee untuk membangun pompa air di desa terdampak, salah satunya Desa Pana.

Inisiatif tersebut merupakan salah satu upaya memberikan solusi serta berperan dalam mengatasi krisis air bersih guna memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari masyarakat di NTT.

Berkat infrastruktur tersebut, kini warga Desa Pana dapat bercocok tanam tanpa harus bergantung pada musim penghujan.

Baca juga: Krisis Air Bersih di NTT, Shopee dan Kodam IX Udayana Kerja Sama Bangun Pompa Air

Rony menuturkan, sebelumnya, ia dan warga desa hanya menanam jagung dan bawang merah karena menyesuaikan dengan musim.

Ia pun pernah menanam sayuran. Sayangnya, sayur yang dihasilkan kurang baik sehingga hanya dapat dikonsumsi sendiri.

“Sejak adanya pompa air yang menyalurkan air dari sumber air ke pemukiman warga dan lahan pertanian membuat kami bisa bercocok tanam lagi secara berkelanjutan,” kata Rony.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com