LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Satu keluarga di Desa Gangga, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi korban perampokan karena dianggap memiliki banyak harta dari hasil panen kebun durian.
Satu keluarga yang terdiri dari ibu berinisial JM (54) dan dua anaknya, NW (30) serta AS (24). Mereka tinggal bersama di rumah itu.
Perampokan itu diketahui terjadi pada Kamis (13/1/2022) pukul 19.30 Wita.
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP I Made Sukadana mengatakan, pelaku berinisial IJF dan ZI, yang tinggal tak jauh dari rumah korban.
"Korban ini kan punya kebun durian, dia (pelaku) berfikir bahwa korban ini Habis panen durian, ada uang di rumah, makanya waktu kejadian nanya uang, tapi uangnya enggak ada," kata Sukadana dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Wisatawan Asal Medan Hilang di Pantai Senggigi Lombok
Sukadana menambahkan, pelaku yang tak mendapatkan uang akhirnya mengambil ponsel korban.
Sementara itu, mengetahui perampok masuk ke rumahnya, salah satu korban berteriak. Pelaku lalu memukul korban menggunakan kayu.
"Jadi (pelaku) ketemu kayu itu dipakai untuk memukul korban dengan keras, mengenakan bagian belakang kepalanya," kata Sukadana.
Pelaku juga menganiaya korban lainnya. Akibatnya, ketiga korban dirawat di rumah sakit. Pada Minggu (16/1/2022), korban NW meninggal.
"Karena mengalami luka parah di bagian belakang kepala, korban NW meninggal pada hari Minggu kemarin," ungkap Sukadana.
Sementara JM dan AS yang dirawat di rumah sakit sudah mulai membaik.