Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapas Terbuka Kendal Menyediakan "Homestay" Buat Napi Bermesraan dengan Istri

Kompas.com - 18/01/2022, 17:23 WIB
Slamet Priyatin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Tidak seperti lembaga pemasyarakatan (lapas) lain, di Lapas IIB (Lapas Terbuka) Kendal yang terletak di Desa Wonosari Patebon, ini mempunyai homestay untuk tempat “mesra” antara warga binaan/napi dengan istrinya.

Jumlahnya ada 4 rumah, yang berada di dalam komplek perkantoran.

Kalapas Terbuka Kendal Rusdedy menuturkan, masing-masing rumah terdapat 3 kamar tidur,  1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur.

Homestay itu dibuat untuk melepas kangen antara warga binaan/napi dengan keluarga (anak dan istri).

Baca juga: Baru Dibangun, Plengsengan Sudah Rusak dan Area Parkir Pelabuhan Kendal Tergenang

 

Di samping itu, untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Sebab, napi yang dihukum panjang, keluarganya terancam berantakan, salah satunya karena kebutuhan biologis.

“Dari segi agama, suami juga diwajibkan memberi nafkah batin pada istri. Kalau tidak diberikan dampaknya bisa besar, karena keutuhan keluarga bisa terganggu,” kata Rusdedy, Selasa (18/1/2022).

Rusdedy menerangkan, jumlah warga binaan/napi di Lapas Terbuka Kendal, ada 52 orang.

Mereka boleh menggunakan homestay itu, untuk menginap bersama istri dan anak.

Syaratnya, harus bisa menunjukkan surat nikah yang sah.

“Boleh. Mereka boleh menginap bersama istri, tidur bersama, memasak sendiri dan lainnya. Untuk lamanya menginap kami yang menentukan. Tapi, rata-rata 1 hari,” ujar Rusdedy.

Rusdedy menegaskan, di mata hukum, semua warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama.

Tidak terkecuali warga binaan atau narapidana.

Hanya saja, hak warga binaan atau narapidana kebebasannya bergerak dicabut, selama ia berada dalam penjara. 

 

“Apalagi, Lapas Terbuka ini dikenal juga sebagai lapas asimilasi. Warga binaan atau napi yang ada di sini, dilatih beternak, bercocok tanam, dan bersosialisasi dengan warga sekitar. Tentu masih dengan pengawasan kami,” ujar Rusdedy.

Rusdedy menuturkan, di Indonesia, baru ada 3 lapas yang dicoba mempunyai homestay.

Selain Lapas Terbuka Kendal, ada Lapas Terbuka Nusakambangan, dan Lapas Terbuka Ciangir Banten.

Selama pandemi Covid-19, homestay di Lapas Terbuka Kendal, tidak boleh digunakan sebagaimana fungsinya.

Baca juga: Terendam Rob, SD di Kendal Tidak Bisa Gelar PTM

Sebab, lapas terbuka tidak menerima tamu dari luar termasuk keluarga napi.

“Kalau sebelum Covid, 4 rumah tersebut, sering penuh,” tambah Rusdedy.

Sementara itu, salah satu warga binaan atau napi Lapas Terbuka Kendal, Teguh Wibowo, mengaku, dirinya pernah menggunakan salah satu homestay untuk tidur dengan istrinya.

Ia merasa senang, karena mendapat kesempatan berkumpul dengan istrinya.

“Senang, karena bisa bertemu dengan istri,” ujar Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com