Mercusuar Tanjung yang berada di daerah wisata Kota Muntok memiliki tinggi 56 m, di Kabupaten Bangka Barat.
Mercusuar buatan Belanda pada 1862 bergaya arsitektur Inggris masih berdiri kokoh dan berfungsi baik hingga kini. Mercusuar memancarkan cahaya lampu sejauh 25 mil untuk memandu kapal-kapal yang keluar masuk Selat Bangka.
Baca juga: Pahlawan Olahraga, Mercusuar Indonesia!
Di wilayah mercusuar juga terdapat bangkai kapal laut Van der Parra yang tenggelam kerena dihujani bom oleh Jepang. Bangkai itu masih terkapar di pantai.
Sebelum tenggelam, Van der Parra sengaja ditarik ke tepi pantai dan dikubur di sini selama-lamanya.
Selain bangkai kapal Van der Parra, ada sebuah bangkai kapal lain yang terdampar di pantai Tanjung Kalian sebagai saksi sejarah.
Selain itu dibangun sebuah Monumen Perang Dunia II pada 2 Maret 1993 tak jauh dari Mercusuar. Monumen ini untuk mengingatkan kembali korban Perang Dunia II dan tenggelamnya sebuah kapal perang Sekutu di Selat Bangka tahu 1942.
3. Mercusuar Pulau Sebira
Mercusuar Pulau Sebira (Sibira atau Sabira) terletak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Di depan pintu masuk mercusuar terdapat tulisan:
ONDER DE REGERING VAN
Z.M. WILLEM III,
KONING DER NEDERLANDER,
ENZ.,ENZ.,ENZ.,
OPGERICHT VOOR DRAAILICHT, 1869
Jika diterjemahkan, tulisan ini berarti " Di bawah kekuasaan (Raja) ZM Willem III dari Belanda, dan lain lain (dll), dll, dll, didirikan untuk suar lampu pendar, 1869".
Baca juga: Mercusuar di Antara Presiden Soekarno dan Jokowi
Papan informasi menyatakan, bangunan itu masuk Daftar Suar Indonesia Nomor 1690 dan dalam pengelolaan Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, Kementerian Perhubungan.
Menara tersebut dibuat di pabrik logam NV Koninklijke Nederlandsche grofsmederij di Leiden, Belanda, 1867.
Semua material konstruksi dibawa ke pulau dengan kapal uap Hertog Bernard yang bongkar muat pada 18 April 1869.
Kapal itu dalam sejarah dikenal karena berperan menyebarkan penyakit beri-beri di Padang, Sumatera Barat, 1873.
4. Mercusuar Cikoneng