Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Penendang Sesajen Pernah Kuliah di UIN Sunan Kalijaga, tapi Tak Lulus, Rektor: Kecewa...

Kompas.com - 15/01/2022, 07:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - HF, pria penendang sesajen di Lumajang, Jawa Timur berhasil ditangkap di wilayah Bantul.

Pria asal Nusa Tenggara Barat ini diamankan tim gabungan Polda Jatim dan Polda DIY di wilayah Kapanewon Banguntapan, Bantul pada Kamis (13/1//2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Ia kemudian dibawa ke Polsek Banguntapan untuk interogasi awal sebelum dibawa ke Jawa Timur.

HF ternyata selama ini tinggal di Padukuhan Jogoragan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Baca juga: Rektor UIN Sunan Kalijaga Minta Proses Hukum Penendang Sesajen Dihentikan

Tak lulus dari UIN Sunan Kalijaga

HF diketahui pernah tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga sejak 2008.

Kala itu ia mengambil Prodi Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah. Namun ia tak melanjutkan studi karena tak membayar uang kuliah di tahun 2011-2012.

Ia dipastikan drop out (DO) pada tahun akademik tahun 2013-2014.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr Phil Al Makin SAg MA, mengungkapkan kekecewaannya pada sosok HF.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Penetapan Tersangka Penendang Sesajen Prematur

Menurut dia, menendang sesajen bukanlah gaya kampus UIN Suka yang menjunjung tinggi keragaman.

"Jelas itu tidak sesuai dengan sikap kita. UIN ini punya tradisi yang kuat dalam dialog antaragama. Dari penelitian, UIN dinilai sebagai peletak dasar kerukunan, peletak dasar toleransi yang memengaruhi skala nasional. Ini tidak sesuai dengan nilai inti kita," ujar Al Makin, kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

Meski mengaku kecewa dengan HF, Al Makin meminta masyarakat untuk memaafkan HF. Ia mengatakan yang dilaukan HF salah, tetapi masyarakat juga tak boleh membunuh karakter seseorang.

"Ya, kecewa pasti kecewa, bangsa Indonesia pasti kecewa. Tapi kekecewaan itu jangan lalu membunuh karakter seseorang," ujarnya.

Baca juga: Rektor UIN Yogyakarta Minta Penendang Sesajen di Gunung Semeru Dimaafkan

Warga Indonesia, lanjut Al Makin, masih memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika dan bangsa Indonesia terdiri bermacam agama serta aliran.

“Sehingga, kita harus hidup selaras dan harmonis. Maafkanlah HF. Saya kira juga tidak perlu diproses hukum, ya. Masih banyak kejahatan yang lebih berat,” tuturnya.

Dia menilai, tidak adil apabila HF diproses secara hukum. Bisa saja, katanya, HF khilaf saat menendang sesajen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tips Menghindari Penipuan Modus QRIS Palsu

Ini Tips Menghindari Penipuan Modus QRIS Palsu

Regional
Dinilai Membahayakan, Satu Bangunan di Padang Dibongkar

Dinilai Membahayakan, Satu Bangunan di Padang Dibongkar

Regional
Kronologi Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal Pompong

Kronologi Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal Pompong

Regional
Sakit Saat di Bandara Hasanuddin, Keberangkatan Satu Calon Jemaah Haji Asal Polman Ditunda

Sakit Saat di Bandara Hasanuddin, Keberangkatan Satu Calon Jemaah Haji Asal Polman Ditunda

Regional
Ijtima Ulama di Bangka, Wapres Tekankan 4 Manhaj Atasi Masalah Bangsa

Ijtima Ulama di Bangka, Wapres Tekankan 4 Manhaj Atasi Masalah Bangsa

Regional
Mengintip 'Solo Investment And Public Service Expo 2024', Urus Dokumen Sambil Belanja di Mal Paragon

Mengintip "Solo Investment And Public Service Expo 2024", Urus Dokumen Sambil Belanja di Mal Paragon

Regional
Diduga Selewengkan Dana Bantuan Parpol Rp 89 Juta, Ini Kata PSI Solo

Diduga Selewengkan Dana Bantuan Parpol Rp 89 Juta, Ini Kata PSI Solo

Regional
Kakek di Kalsel Cabuli Cucunya, Tepergok Ibu Korban dan Langsung Diusir

Kakek di Kalsel Cabuli Cucunya, Tepergok Ibu Korban dan Langsung Diusir

Regional
Pj Gubernur Sulsel Paparkan Strategi Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Peran Penting TNI di Dalamnya

Pj Gubernur Sulsel Paparkan Strategi Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Peran Penting TNI di Dalamnya

Kilas Daerah
Pria di Maluku Tengah Perkosa Anak Kandung hingga Hamil

Pria di Maluku Tengah Perkosa Anak Kandung hingga Hamil

Regional
Solihin Warga Garut Mengaku Tak Bisa Tidur Selama 4 Tahun, Tabungan dan Sawah Habis untuk Berobat

Solihin Warga Garut Mengaku Tak Bisa Tidur Selama 4 Tahun, Tabungan dan Sawah Habis untuk Berobat

Regional
Demokrat Resmi Usung Bos PSIS Maju di Pilkada Semarang 2024

Demokrat Resmi Usung Bos PSIS Maju di Pilkada Semarang 2024

Regional
Ditemukan Tergantung, Pegawai Koperasi di Lombok Ternyata Dibunuh Pimpinan

Ditemukan Tergantung, Pegawai Koperasi di Lombok Ternyata Dibunuh Pimpinan

Regional
Pengangguran di Banyumas Capai 58.000 Orang, Didominasi Gen Z

Pengangguran di Banyumas Capai 58.000 Orang, Didominasi Gen Z

Regional
Retribusi Naik 3 Kali Lipat, Pedagang Pasar Wage Purwokerto Protes

Retribusi Naik 3 Kali Lipat, Pedagang Pasar Wage Purwokerto Protes

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com