Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Penambang Emas di Sulut Terjebak dalam Lubang Tambang Mengandung Gas Beracun

Kompas.com - 12/01/2022, 18:37 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sebanyak dua penambang emas terjebak dalam lubang tambang ilegal, Rabu (12/1/2022) sekitar 14.00 Wita.

Lokasi kejadianya di Desa Atoga, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Koordinator Pos SAR Kotamobagu Rusmadi mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung ke lokasi kejadian.

"Tim SAR sudah melakukan upaya evakuasi sekitar pukul 15.00-16.00 Wita, tapi belum berhasil karena alat belum memadai," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Rabu (12/1/2022) malam.

Baca juga: Jalan Tambang di Tapin Kalsel Belum Dibuka, Polda Tunggu Kesepakatan Dua Perusahaan

Menurut Rusmadi, lubang tambang tempat terjebaknya dua penambang itu mengandung gas beracun.

Karena itu, tim SAR harus mengerahkan blower untuk mengevakuasi korban.

Namun, kapasitas blower yang digunakan dianggap masih kurang untuk mengeluarkan gas beracun di lubang tambang tersebut.

"Tersedia hanya satu blower dan tidak maksimal karena kedalaman lubang sekitar 30 sampai 40 meter," sebut Rusmadi.

"Kita tambah dua blower tapi itu pun belum mampu. Sudah ada yang inisiatif turun dari penambang lain, mereka coba masuk di kedalaman 25 meter, tapi blower belum maksimal. Mereka pun terpaksa harus naik kembali ke atas," sambungnya.

Baca juga: Rumah Aktivis Lingkungan Diserbu Ratusan Penambang Timah yang Marah

Rusmadi menyebut, Pos SAR Kotamobagu memutuskan menunggu alat dari Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado untuk evakuasi korban.

"Karena dengan cara evakuasi manual sangat beresiko. Jangan sampai tim yang menolong kemudian jadi korban lagi," sebutnya.

Menurut analisa petugas di lokasi, kedua korban yang masih terjebak dalam lumbang sudah meninggal.

"Meski demikian, pihaknya tetap prioritas untuk evakuasi kedua korban sebaik mungkin," ucapnya.

Baca juga: Ganjar Peringatkan Penambang di Lereng Gunung Merapi: Minggir Dulu, Bahaya

Lanjut dia, pihaknya sudah meminta kepada pihak kepolisian yang ikut turun ke lokasi kejadian agar meminta masyarakat tidak memaksakan diri.

Untuk identitas kedua korban belum diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com