MN memiliki tujuh orang anak. Anak sulung hingga anak kelima telah berkeluarga dan tinggal jauh dengan mereka. Ada yang merantau ke Malaysia dan Kalimantan.
Setelah suaminya meninggal, MN tinggal bertiga dengan kedua anaknya, Egi dan Linda.
Egi kini duduk di bangku kelas dua SMP Negeri 8 Borong. Sedangkan Linda kelas satu SMK Tiara Nusa Borong.
Sejak Linda masuk SMK pada Juli 2021, ia tinggal di asrama karena jarak ke sekolah cukup jauh, sekitar 7 Km.
Kini, MN hanya tinggal berdua dengan Egi, putra bungsunya.
"Sejak kakak saya tinggal di asrama, saya yang urus mama. Saya yang masak, cuci, dan mengerjakan semua pekerjaan di rumah," tutur Egi.
Baca juga: Pjs Kades di Manggarai Barat Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Diduga Bunuh Diri
Egi bercerita, sejak ayahnya meninggal, setelah pulang sekolah, ia selalu berusaha mendapatkan uang. Biasanya ia bekerja serabutan.
"Saya kerja itu mulai kelas enam SD. Saya biasa kerja bajak orang punya sawah, tanam padi, dan kerja apa saja yang bisa menghasilkan uang," katanya.
"Dari pekerjaan-pekerjaan itu, saya dapat upah Rp 10.000 hingga Rp 20.000," lanjut Egi.
Uang hasil kerjanya itu, kata dia, digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah dan pakaian serta kebutuhan lainnya.
"Kalau uang sekolah dikirim oleh kakak yang kerja di Malaysia. Begitu juga untuk beli beras dan kebutuhan lainnya di rumah. Kadang uang yang kakak kirim itu tidak cukup untuk penuhi kebutuhan kami," ujarnya, sambil menambahkan bahwa hingga saat ini, ia dan Linda belum mendapat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Baca juga: Diduga Aniaya Warga di Sebuah Kafe, Ini Penjelasan Oknum Polisi Manggarai Barat
Linda yang kebetulan sedang berada di rumahnya saat kunjungan KKI, juga mengaku demikian.
"Dulu masih SMP, saya juga biasa pergi kerja tanam padi di orang punya sawah untuk mendapatkan uang," ceritanya.
Saat ini, kata dia, dalam seminggu, ia selalu datang ke rumah untuk melihat kondisi ibu dan adiknya.
"Saya sebenarnya tidak tega untuk tinggal jauh dari mereka. Tetapi mau bagaimana lagi. Saya tidak bisa jalan tujuh kilometer pergi-pulang sekolah," katanya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 7 Januari 2022