Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Rumah Diterjang Banjir Kiriman Malaysia, Sejumlah Mesin Inventaris Desa Hanyut

Kompas.com - 06/01/2022, 18:02 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Bagi korban rumah hanyut, khususnya Yansung, pemerintah mempersilakan keluarganya untuk sementara tinggal di Balai Adat.

Nantinya, pemerintah setempat akan merapatkan solusi untuk tempat tinggal korban. Entah dengan cara urunan atau ada jalan lain.

"Kasus seperti ini bukan baru terjadi. Terlebih musibah banjir rutin terjadi setahun sekali bahkan lebih. Kita di perbatasan negara ini hanya bisa menuntut solusi, minimal bagaimana meminimalisasi kejadian seperti ini," katanya.

Baca juga: Banjir ‘’Kiriman Malaysia’’ Terus Melanda Perbatasan RI, Warga Nunukan Pertanyakan Sikap Pemerintah Pusat

Minta anggaran penanggulangan setiap tahun

Terpisah, Kasubid Keselamatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Hasan, mengatakan pemerintah daerah terus mengimbau agar warga perbatasan khususnya yang tinggal di bantaran sungai, selalu meningkatkan kewaspadaan di musim hujan.

Siklus banjir tahunan yang merupakan banjir kiriman dari Malaysia ini, sebenarnya selalu menjadi perhatian khusus BPBD Nunukan.

Hampir setiap tahun, mereka mengirimkan laporan dan proposal permohonan anggaran kepada sejumlah Kementerian dan BNPB untuk penanggulangan dan meminimalisasi dampak.

"Kita tiap tahun bermohon dan memberi laporan. Kita meminta anggaran lewat Pemerintah Provinsi. Kita pernah dikasih anggaran tahun 2017 dan 2018 untuk pembangunan siring penahan longsor. Besarannya sekitar Rp 18 Miliar. Kita sudah realisasikan di lima kecamatan dengan lokasi berbeda beda. Kalau untuk permohonan anggaran wilayah langganan banjir, sepertinya itu terakhir kali diakomodasi APBN," kata Hasan.

Baca juga: Akses Jalan di NTT Putus Diterjang Banjir Bandang, Warga di 16 Desa Tak Bisa ke Kota

Ia menjelaskan, banjir tahunan memiliki siklus tetap.

Berasal dari hulu sungai di Malaysia, air akan melewati Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Lumbis Pensiangan, Kecamatan Lumbis Hulu dan Kecamatan Lumbis.

Di empat kecamatan ini, biasanya air hanya menggenang selama delapan jam sebelum surut dan menggenangi wilayah Kecamatan Sembakung.

Namun demikian, imbuh Hasan, kerugian setiap tahunnya mencapai puluhan miliar jika dihitung dari sektor pemukiman, infrastruktur, ekonomi, perkebunan, persawahan dan lainnya.

"Memang kita akui, penanganan Pemerintah daerah masih sebatas pemberian bantuan, upaya evakuasi dan pelatihan siaga bencana. Untuk pembangunan dan penanggulangan masih kurang," imbuhnya.

 

Kondisi banjir terakhir, air di empat kecamatan sudah mulai surut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com