4. Kanigaran
Baju kanigaran ini adalah pakaian para raja di masa lalu. Saat ini, baju kanigaran ini sering dikenakan untuk mempelai pada acara pernikahan.
Mempelai pria mengenakan baju beskap berkerah, berbahan beludru halus. Di bagian dada dan lengan ada hiasan berwarna emas untuk menambah kemewahan.
Sementara mempelai wanita juga mengenakan baju berwarna senada dengan mempelai pria namun tidak berkerah.
Untuk bawahan, mempelai pria menggunakan kain dodoran atau kampuh, yang berbeda dengan kain jarik biasa. Di bagian belakang juga diselipkan keris sebagai mana pakaian yang lain.
5. Basahan
Selain kanigaran, ada pula pakaian basahan yang saat ini juga digunakan untuk acara pernikahan. Bedanya, Basahan tidak mengenakan atasan.
Bagian dada mempelai pria dibiarkan terbuka. Sebagai gantinya, mempelai pria akan menggunakan kalung yang melambangkan kemewahan.
Sementara mempelai wanita juga mengenakan kain hingga menutupi bagian dada. Sementara bagian dada atas dibiarkan terbuka, dan dihiasi dengan kalung yang senada dengan kalung mempelai pria.
Untuk bawahan, mempelai pria menggunakan kain dodoran atau kampuh, yang berbeda dengan kain jarik biasa. Di bagian belakang juga diselipkan keris sebagai mana pakaian yang lain.
Sumber:
Buku Ensiklopedia Negeriku: Pakaian Adat (2016)
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/17/143817769/baju-jawi-jangkep-dan-kebaya-pakaian-tradisional-jawa-tengah?page=all
https://perpustakaan.id/pakaian-adat/jawa-tengah/