Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Cianjur Larang Perayaan Tahun Baru, Ini Alasannya...

Kompas.com - 24/12/2021, 11:03 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.comBupati Cianjur Herman Suherman mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang melarang segala macam bentuk perayaan malam Tahun Baru 2022.

Kepada Kompas.com, Herman menegaskan, kegiatan perayaan malam tahun baru dilarang.

"Kita ikuti apa yang disampaikan Pak Gubernur," ujar Herman saat ditemui di halaman Pendopo, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Kawasan Puncak Cianjur Diperketat Saat Natal dan Tahun Baru, dari Wajib Vaksin hingga Rekayasa Lalu Lintas

"Tidak boleh rayakan, dilarang. Kalau nginap di hotel boleh, makan, tidur, tapi jangan mengadakan hiburan," ujarnya lagi.

Disebutkan Herman, Kabupaten Cianjur masih memberlakukan PPKM level 2, dan merujuk pada Inmendagri, sehingga tempat-tempat wisata wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi bagi pengunjung.

"Di momen Nataru ini kita juga siapkan gerai-gerai vaksin di setiap tempat hiburan dan obyek wisata, termasuk kita terus sosialisasi untuk jaga prokes, tidak bepergian dan jaga kesehatan,” ucap Herman.

Namun, saat ditanya soal tindakan apa yang akan dilakukan terhadap para pelanggar yang memicu kerumunan saat momen malam pergantian tahun, Herman tak memberikan jawaban tegas.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang mengeluarkan larangan perayaan tahun baru 2022 terkait adanya pandemi Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melarang segala macam bentuk perayaan malam Tahun Baru 2022 di wilayahnya.

Termasuk larangan perayaan tahun baru di hotel, destinasi wisata, pawai, dan keramaian lainnya.

Emil menuturkan, meski kasus Covid-19 mereda, tetapi potensi penularannya masih tetap ada.

Oleh karena itu, penanganan pandemi Covid-19 yang sudah membaik harus terus dijaga, terutama saat libur Nataru. 

Baca juga: Tadi Pagi Cianjur Diguncang Gempa M 3,0

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com