Menurutnya, ada tiga komponen utama sebuah komunitas sosial dapat dikenal, yakni dari kuliner, bahasa, dan budaya.
Dari ketiga komponen ini, Kota Ambon hanya memiliki ciri khas budaya yang berbeda dari daerah lainnya.
“Satu-satunya yang bisa menunjukan identitas kita adalah Tahuri yang diakui oleh kementerian dengan hari ini memberikan penghargaan kepada maestronya," ujar dia.
"Ini sekaligus memberikan jati diri bahwa Tahuri adalah komponen budaya yang hanya dimiliki oleh Ambon, Provinsi Maluku, dan dalam wawasan yang lebih luas adalah musik sebagai identitas kota ini,” lanjut Richard.
Baca juga: Diduga Depresi, Pria di Ambon Bunuh Diri secara Mengenaskan di Ruang Tamu
Richard berharap setelah pengakuan Opa Loli sebagai maestro seni tradisi tahuri, akan memotivasi generasi muda kota Ambon untuk turut melestarikan nilai-nilai budaya tradisional.
Terutama dari musik untuk pengembangan pariwisata dan peningkatan kesejahteraan.
“Setelah pengakuan ini, orang tidak akan memandang sebelah mata musik tahuri, karena nilai ekonomisnya otomatis akan berubah. Sehingga ketika Opa Loli bersama sanggar tahuri dari Hutumuri diundang untuk mengisi acara, itu bukan sekedar aspek budaya tapi serentak akan diberikan penghargaan secara ekonomis,” beber dia.
Baca juga: Kejari Ambon Jadwalkan Pemeriksaan Semua Anggota Dewan Terkait Dugaan Korupsi Rp 5,3 M