Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak di Kaki Gunung Baros Sukabumi, 106 Rumah Rusak

Kompas.com - 21/12/2021, 09:46 WIB
Budiyanto ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ratusan rumah di Dusun Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat bencana gerakan tanah.

Bencana geologi itu dirasakan masyarakat di kaki perbukitan Gunung Baros setelah memasuki musim hujan.

"Musim hujan tahun ini dampak gerakan tanahnya semakin parah," ungkap Kepala Dusun Suradita, Kosasih kepada Kompas.com di Suradita, Senin (20/12/2021) petang.

Baca juga: Besok, Mensos Risma Kunjungi Pengungsi Korban Tanah Bergerak di Kalsel

Kosasih menjelaskan bencana gerakan tanah di dusunnya terus berulang sejak terjadi di blok Poreang 1995. Terakhir, 2020 mengakibatkan sebanyak 48 unit rumah rusak.

Untuk tahun ini, data sementara rumah rusak sedikitnya mencapai 106 unit dihuni 122 kepala keluarga atau 333 jiwa.

Ratusan rumah itu tersebar di dua kampung, yakni Suradita RT 17, RT 18 RW 08, dan Balekambang RT 15 RW 07.

Bencana geologi ini juga mengakibatkan jalan desa yang melintasi permukiman ambles di 12 titik. Akibatnya jalan sepanjang 1 kilometer sulit dilintasi mobil.

Selain itu kerusakan bangunan SDN Suradita dan Masjid Al Muminun semakin bertambah.

"Kerusakan bangunan ini mayoritas retak-retak pada dinding dan lantai dengan berbagai variasi," jelas dia.

Sedangkan, lanjut Kosasih, rekahan-rekahan tanah dengan lebar dan kedalaman bervariasi di lahan permukiman semakin menyebar dan meluas.

"Di lerengan Gunung Baros juga terdapat amblesan tanah sekitar dua hingga empat meter sepanjang seratusan meter," kata dia.

Semakin tidak nyaman

Seorang warga Suradita, Aisah (35) mengakui semakin khawatir bencana gerakan tanah terus merusak bangunan rumah panggungnya. Karena rumah panggungnya mulai dikepung rekahan tanah.

"Sekarang semakin tidak nyaman tinggal di rumah, apalagi bila turun hujan deras," aku Aisah di rumahnya.

"Inginnya pindah ke tempat lebih aman, tapi gak punya lahan," kata Aisah sambil menggendong anak keduanya yang masih berusia 11 bulan.

Baca juga: Tanah Bergerak Sepanjang 70 Meter di Lebak, 2 Rumah Rusak Berat

Aisah menuturkan awalnya rekahan tanah di depan rumahnya hanya seukuran sapu lidi. Namun setelah diguyur hujan semakin memanjang, melebar dan dalam.

"Pernah diukur kedalamannya dengan bambu, sepertinya lebih tiga meter," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com