Kemudian Fendi pun dianiaya oleh oknum-oknum TNI itu di tengah lapangan.
Pada Minggu malam, Fendi telah melakukan visum di RS Bhayangkara Jayapura dan melaporkan kejadian tersebut di Pomdam XVII/Cenderawasih.
"Yang saya kesal adalah yang keroyok saya ini bukan pemain. Dan saya tidak bermaksud ikut memukul tapi melerai. Kenapa harus saya dikeroyok?" tutur Fendi.
Baca juga: Gempa Guncang Sorong, Papua Barat, 3 Kali Berturut-turut Hari Ini
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengaku menyesalkan kejadian tersebut.
Dia memastikan saat ini para pelaku sudah diproses di internal TNI.
"Masalah itu kan terkait perkelahian antarpemain bola di dalam lapangan dan anggota sudah diproses oleh komandan satuannya sendiri," kata dia.
Baca juga: Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Jayapura Papua, Tak Ada Laporan Kerusakan
Aqsha juga meminta agar semua pihak tidak menghakimi para pelaku sebelum proses hukum selesai dilakukan.
Ia meminta semua pihak bersabar agar proses hukum bisa berjalan seadil-adilnya tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
"Namanya diproses kan kita dicari kebenaran, jangan kita menjustifikasi itu benar atau salah karena ini lewat proses hukum, itu pembunuhan karakter," tutur Aqsha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.