KOMPAS.com - Berita tentang duka keluarga para pekerja migran Indonesia yang menjadi korban kapal karam di Johor Bahru, Malaysia, menyita perhatian pembaca hari kemarin.
Keluarga Bangsal Udin Basar, warga Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, mengaku tak tahu jika Bangsal pergi ke Malaysia melalui jalur ilegal.
Adik kandung korban sempat melakukan video call sebelum tragedi mengenaskan itu.
Sementara itu, berita tentang pasangan remaja korban kecelakaan di Nagreg, Jawa Barat, menjadi sorotan.
Kedua korban diduga dibuang oleh pelaku tabrak lari ke Sungai Serayu.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Murni menceritakan, suaminya berencana ke Malaysia karena desakan ekonomi dan kebutuhan biaya sekolah anak.
"Dia mau cari uang katanya, anak yang paling besar itu sekolah pondok, dan itu yang membuat keras hatinya ingin ke sana," ungkap Murni sambil menangis tersedu, Jumat (17/12/2021).
Ibu tiga anak itu menceritakan, kepergian Bangsal membuatnya berduka. Dirinya mengaku tak sempat menyiapkan bekal untuk suami.
"Saya belum sempat buat bekal (makanan) waktu itu Selasa malam, dia pulang malam cari uang, kecapekan," kenang Murni.
Baca berita selengkapnya: Tragedi Kapal Angkut 50 WNI Tenggelam di Malaysia, Ada yang Sempat "Video Call" Keluarga
Jasad dua remaja diduga korban kecelakaan ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu (11/12/2021).
Kedua jasad tersebut adalah Handi Saputra (17) dan Salsabila (14). Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung Kompol Rislam Harfia mengatakan, Handi dan Salsabila menghilang usai ditabrak mobil.
"Orangnya kabur, kami minta doa mudah-mudahan segera terungkap," ujarnya, Jumat (17/12/2021).
Baca berita selengkapnya: Mayat Tanpa Identitas di Sungai Serayu Jateng Itu Ternyata Handi dan Salsabila, Sejoli yang Hilang Misterius Usai Kecelakaan di Nagreg
Bupati Mandailing Natal Jakfar Sukhari Nasution menyebut 16 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mandailing Natal mengalami banjir dan longsor.
Banjir dipicu intensitas hujan cukup tinggi sejak Jumat (17/12/2021) hingga Sabtu (18/12/2021).
"Ada 16 Kecamatan yang terdiri dari sejumlah desa dan kelurahan yang mengalami banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal," ujar Jakfar lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (18/12/2021) malam.
Baca berita selengkapnya: 16 Kecamatan di Mandailing Natal Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Bangunan Terendam