Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Terjadinya Ledakan di Kapal Motor di NTT, 4 Orang Lompat ke Laut

Kompas.com - 19/12/2021, 22:12 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kapal Motor Senang Hati Expres 01, mengalami ledakan dan terbakar di Perairan Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (18/12/2021).

Akibatnya, empat orang terluka dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi, Kabupaten Alor.

Baca juga: Disekap Dua Hari di Kafe, Bocah 15 Tahun di Aceh Diperkosa 14 Remaja Pria

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan, empat orang yang terluka itu yakni Junaidin Ena, Yasin Magi dan Hajifudin Muslihi, Arif Lain.

"Dari empat orang yang mengalami luka bakar, dua di antaranya adalah anak buah kapal Senang Hati Expres 01, sedangkan seorang adalah juragan kapal KM Putra Samudra dan seorangnya lagi nelayan setempat," ujar Agustinus, kepada Kompas.com, Minggu (19/12/2021).

Kronologi kejadian

Agustinus menjelaskan, peristiwa terjadi pada Sabtu, 18 Desember 2021 sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu kapal bersandar di Demaga Dulinong Alor.

Posisi kapal Senang Hati Expres 01 sedang bersandar berdekatan dengan dua kapal lainnya yakni kapal Putra dan kapal Harapan Jaya.

Seorang saksi yang berada di dermaga yakni Muslimin Awu Hibu, mendengar ada bunyi ledakan yang besar dari kapal.

Saat itu, ABK kapal yakni Yasin Magi dan Jainudin Ena sedang berada di atas kapal, bersama dua ABK lainnya yakni Hazi Fudi dan Bas.

Baca juga: Disekap Dua Hari di Kafe, Bocah 15 Tahun di Aceh Diperkosa 14 Remaja Pria

Setelah bunyi ledakan, menyusul kemudian muncul nyala api yang mulai membakar kapal.

Usai mendengar ledakan dan nyala api, Muslimin Awu Hibu, langsung berlari menuju kapal Putra dan selanjutnya menyeberang ke kapal Senang Hati.

Muslimin sempat berusaha memadamkan api dengan mengambil selimut kemudian dibasahi dengan air laut dan digunakan untuk menutupi sumber api.

Namun, api tetap menyala sehingga Muslimin lantas mengambil air laut untuk disiram ke arah api, tetapi api tetap membesar.

"Ketika itu saksi Muslimin bersama seorang buruh pelabuhan bernama Bobi, naik ke atas kapal untuk berusaha memadamkan api, namun tiba-tiba terjadi ledakan," kata Agustinus.

Baca juga: Bukan EWS Tsunami, Temuan Nelayan Gunungkidul adalah Alat Pendeteksi Cuaca

 

Melompat ke laut

Mereka kemudian melompat ke arah dua kapal lainnya yang terdekat untuk melepaskan tali pengikat agar terhindar dari kebakaran.

"Saksi sempat melihat empat korban yang berada di atas kapal sudah melompat ke laut saat terjadi ledakan, sehingga mereka terkena luka bakar," kata Agustinus.

Kapal itu akhirnya berhasil dipadamkan, setelah petugas gabungan dari SAR dan kepolisian perairan mendatangi lokasi kejadian memadamkannya.

"Sejumlah muatan yang berada di dalam kapal di antaranya enam jeriken solar, dua jeriken minyak tanah, dua karung terigu, mie instan dan beras," ujar dia.

Beberapa saksi mata yang diperiksa polisi hingga saat ini belum mengetahui persis penyebab kebakaran.

"Empat korban telah dievakuasi dan dirawat di RSUD Kalabahi," kata Agustinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com