Usai 2 Polisi Ancam Korban Pemerkosaan Dicopot, Giliran Kasatreskrim dan Kapolsek di Riau Dimutasi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dua orang perwira polisi di jajaran Polres Rokan Hulu (Rohul) dimutasi.

Keduanya adalah Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Rohul AKP Rainly Labolaang dan Kapolsek Tambusai Utara, AKP Raja Napitupulu.

Keduanya dimutasi menjadi perwira pertama (Pama) Samapta Polda Riau.

Apakah kedua perwira ini dimutasi pasca kasus ibu muda diperkosa empat orang pria yang sempat membuat publik heboh?

Baca juga: Ibu Muda Korban Pemerkosaan 4 Pria: Saya Merasa Lega Sudah Bisa Menceritakan Semua Masalah Ini

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto membenarkan mutasi kedua perwira itu ketika ditanya Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Mutasi kedua perwira itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Riau, Irjen Agung SIE Nomor: ST/1677/XII/KEP/2021. Surat ditandatangani Karo SDM Kombes Joko Setiono, Selasa (14/12/2021).

"Mutasi biasa itu," singkat Sunarto melalui pesan WhatsApps.

Adapun, jabatan Kasatreskrim Rokan Hulu saat ini dijabat oleh AKP Buyung Kardinal. AKP Buyung sebelumnya menjabat Panit 1 Unit 3 Subdit II Ditreskrimum Polda Riau.

Jabatan sementara

Kapolsek Tambusai Utara dijabat Iptu Fauza Hanes Tiara. Iptu Fauza sebelumnya menjabat Paur Subbag TIK Bagbinopsnal Ditlantas Polda Riau.

Sebelumnya, Polda Riau lebih dulu mencopot Kanit Reskrim Polsek Tambusai Utara Bripka JL dan penyidik pembantu, Bripda RS. Keduanya dicopot untuk diperiksa di Bid Propam Polda Riau.

Baca juga: 2 Polisi yang Marahi Ibu Muda Korban Pemerkosaan 4 Pria Diperiksa Propam Polda Riau

Keduanya diperiksa Propam Polda Riau, karena mereka sempat berkata kasar dan mengancam korban pemerkosaan, ZU (19).

Video korban dimarahi kedua polisi itu sempat bereda di media sosial pekan lalu.

Menurut pengakuan korban, kedua polisi itu marah karena korban dan suaminya tidak mau menandatangani surat perdamaian.

Padahal, ZU mengaku diperkosa empat orang pria di Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Rohul. Namun, dalam kasus ini hanya satu pelaku yang ditangkap, yakni AR alias DK.

Korban mencari keadilan, dan meminta polisi menangkap tiga terduga pelaku lainnya.