BANYUMAS, KOMPAS.com - Sebanyak 27 desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak, Rabu (15/12/2021).
Salah satunya di Desa Karangrau, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.
Pesta demokrasi di desa yang berjarak sekitar 6 kilometer dari pusat kota ini hanya diikuti dua calon yang tak lain adalah pasangan suami istri (pasutri), Sugiono dan Sri Utami.
Baca juga: Beda Pilihan Saat Pilkades, 5 Keluarga di Toli-toli Diusir secara Paksa
Sugiono yang merupakan kades petahana selama dua periode ini mendapatkan nomor urut 2. Sedangkan istrinya, Sri Utami mendapat nomor urut 1.
Meski kontestasi itu diikuti pasutri, antusias masyarakat untuk mencoblos cukup tinggi.
Berdasarkan pantauan, hingga pukul 10.00 WIB lebih dari 50 persen pemilik suara telah menggunakan hak pilihnya.
Sugiono mengatakan, istrinya maju melawan dirinya untuk memenuhi persyaratan di mana harus diikuti minimal dua calon.
"Enggak masalah (siapa pun yang terpilih), lillahitaala, karena semua milik Sang Pencipta," kata Sugiono yang maju sebagai calon kades untuk ketiga kalinya ini.
Baca juga: Pemkab Pamekasan Sepakat Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Warga Lepas Segel Rumah Dinas Bupati
Sri Utami selama ini bekerja sebagai pengajar di Taman Kanak-kanan (TK) desa setempat.
Sugiono mengatakan, ia dan istrinya baru mendaftar di hari terakhir, karena tak ada satupun calon yang mendaftar.
"Kami baru daftar di hari terakhir menjelang Ashar," ujar pria yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan swasta ini.
Minimnya peminat menjadi kades juga terjadi pada Pilkades sebelumnya. Lagi-lagi untuk memenuhi syarat, saat itu Sugiono maju melawan adik kandungnya.
"Dulu periode kedua juga sama adik, tapi karena sekarang adik sibuk jadi enggak bisa waktunya," kata Sugiono.
Ketua Panitia Penyelanggara Pilkades Kaeangrau Misnanto mengatakan, panitia telah melakukan sosialisasi secara maksimal.
"Kami sudah sosialisasi, tapi sampai hari terakhir tidak ada yang mendaftar. Di menit-menit akhir calon petahan mendaftar bersama istrinya," ujar Misnanto.
Baca juga: Kecewa Hasil Pilkades, Warga di Sumut Rekayasa Teror Peti Mati, Begini Ceritanya
Terkait teknis penyelanggaraan pilkades, kata Misnanto, panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kami sediakan masker bagi yang tidak membawa, pemilih juga kami beri sarung tangan plastik ketika mencoblos," jelas Misnanto.
Panitia juga menyediakan bilik khusus bagi pemilih yang bersuhu tubuh lebih dari 37,3 derajat celsius.
"Kami bersama Polresta Banyumas juga menyediakan gerai kesehatan, disediakan vaksin Sinovac 100 dosis. Bagi pemilih yang belum vaksin, akan divaksin di gerai kesehatan," kata Misnanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.