Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Kerumunan Massa Saat Peresmian Jalur Pejalan Kaki di Jombang, Bupati Dikritik Warganet

Kompas.com - 14/12/2021, 07:34 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Peresmian jalur pedestrian atau jalur pejalan kaki di Jalan Wahid Hasyim, Jombang, Jawa Timur, menjadi sorotan karena memicu kerumunan dan mengabaikan protokol kesehatan.

Peristiwa itu viral di media sosial dan mendapatkan tanggapan dari warganet, sejak Minggu (12/12/2021) malam.

Kompas.com merangkai beberapa fakta seputar acara peresmian jalur pejalan kaki di ruas jalan protokol Kabupaten Jombang tersebut.

Baca juga: Warga Berkerumun Saat Peresmian Jalur Pejalan Kaki, Bupati Jombang: Nanti Kita Evaluasi...

Diresmikan Bupati Jombang

Jalur pejalan kaki yang saat peresmiannya dipadati ribuan orang tersebut berada di ruas jalan Wahid Hasyim Jombang.

Sejak April 2021, Pemkab Jombang mempercantik kawasan kota dengan merenovasi trotoar dan drainase di sepanjang jalan protokol.

Proyek senilai lebih dari Rp 16 miliar itu rampung dikerjakan pada akhir November 2021.

Seiring dengan rampungnya pembangunan, jalur untuk pejalan kaki tersebut kemudian diresmikan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Minggu (12/12/2021) malam.

Selain Bupati Mundjidah, peresmian jalur pedestrian di kawasan kota itu juga dihadiri para pejabat Pemkab Jombang, anggota DPRD maupun para pimpinan di jajaran Forkopimda.

Baca juga: Video Viral Warga Jombang Berkerumun Saat Peresmian Area Pejalan Kaki, Ini Tanggapan Bupati

Dipadati ribuan orang

Suasana saat peresmian jalur pedestarian oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Minggu (12/12/2021).KOMPAS.COM/FACEBOOK-ILKJ Suasana saat peresmian jalur pedestarian oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Minggu (12/12/2021).

Jalur pedestrian yang diresmikan oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab rupanya menarik minat ribuan warga.

Berdasarkan tayangan video dan foto-foto yang beredar di medsos maupun grup Whatsapp, Jalan Wahid Hasyim Jombang yang memiliki panjang dua kilometer itu tampak dipadati ribuan orang.

Selain tampak tidak tersedia jarak aman antar sesama pengunjung, tampak pula sebagian masyarakat tidak memakai masker.

Baca juga: Libur Semester Diundur, Sekolah Tatap Muka di Jombang Tetap Digelar Saat Akhir Tahun

Adanya kerumunan massa dan perilaku abai terhadap protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, tampak terlihat dari video yang dipublikasikan akun @wargajombang pada laman Instagram.

Di salah satu unggahannya, akun @wargajombang menuliskan kalimat yang menjelaskan situasi sebagaimana yang terekam dalam video yang diunggah.

"Warga berjubel dan ada yang tak pakai masker saat peresmian rehabilitasi drainase dan trotoar di Jalan KH Wahid Hasyim," demikian tulis pemilik akun. 

Baca juga: Warga di Jombang Berdonasi dengan Membeli Salak dan Tomat Korban Erupsi Semeru yang Tak Sempat Dipanen

 

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Viral

Adanya kerumunan massa dan perilaku terhadap protokol kesehatan  menjadi sorotan dan viral di media sosial.

Di Instagram, akun @wargajombang mengunggah sebuah video yang menayangkan kerumunan orang memadati sebuah jalan yang tampak indah dengan lampu-lampu penerangan jalan.

Tampak tak ada jarak antarsesama. Sebagian pejalan kaki, juga tampak tidak memakai masker.

Dalam video berdurasi 19 detik itu, tidak tampak adanya kepatuhan masyarakat ataupun himbauan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Pantauan Kompas.com, Senin (13/12/2021), akun @wargajombang juga menuliskan komentar video yang diunggahnya.

"Rek jangan berkerumun dan jangan lupa pakek masker, mimin lihat banyak yang tidak pakek masker. Nanti ada petugas yang razia," demikian keterangan pada unggahan video.

Baca juga: Pelukis Asal Jombang Donasikan Hasil Penjualan Lukisan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Netizen kritik bupati

Unggahan video pada akun @wargajombang, dilihat atau ditayangkan sebanyak 23.936 kali dan dikomentari oleh 94 orang.

Sejumlah netizen bereaksi karena kerumunan massa dan perilaku abai terhadap protokol kesehatan tersebut menjadi fakta kebalikan dari apa yang selalu diimbau pemerintah.

Sejak Pandemi Covid-19 melanda, pemerintah selalu mengimbau agar seluruh masyarakat disiplin untuk memakai masker, rajin cuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Terus nek kasuse melonjak jare sulapan (Terus kalau kasusnya (Covid-19) melonjak katanya sulapan," ujar akun @habiburrahman, menanggapi unggahan @wargajombang.

Adapun akun @dian_pr22 menyampaikan kalimat sindiran menanggapi postingan video tersebut.

"Alhamdulillah Jombang bebas corona, bebas berkerumun, bebas tidak pakai masker (dalam acara ini)," sindir dia.

Baca juga: Obyek Wisata di Jombang Boleh Buka Saat Libur Nataru, Ini Sejumlah Syarat yang Harus Dipatuhi

Selain di Instagram, beberapa foto kerumunan saat peresmian jalur pedestrian juga tersebar di Facebook.

Salah satu anggota grup Info Lantas dan Kriminal Jombang (ILKJ) membagikan sebuah foto yang dilengkapi kalimat sindiran.

"Alhamdulillah Jombang bebas loss.." tulis akun @Raka Ir melengkapi unggahan fotonya di laman grup ILKJ.

Unggahan itu mendapatkan tanggapan 182 kali dan dibagikan 6 kali.

"luhh kok ora di urak2 lur ,, oh iy c sing due hajatan bupati.e. (Kok tidak dibubarkan, oh iya, yang punya hajat kan Bupati)," tulis akun @Muhammad Alfian Zuhri menanggapi foto yang diunggah.

Baca juga: PPKM Level 3 Batal Diterapkan, Pemkab Jombang Tetap Larang Perayaan Tahun Baru

 

Bupati Jombang Mundjidah Wahab, saat ditemui di depan Aula Bung Tomo, komplek kantor Pemkab Jombang, Jawa Timur, Selasa (5/10/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Bupati Jombang Mundjidah Wahab, saat ditemui di depan Aula Bung Tomo, komplek kantor Pemkab Jombang, Jawa Timur, Selasa (5/10/2021).
Tanggapan Bupati Jombang

Mundjidah mengaku tidak menyangka acara peresmian jalur pedestarian itu akan didatangi ribuan warga.

Padahal, ujar dia, acara tersebut ditujukan untuk kalangan terbatas meski menghadirkan para pelaku UMKM untuk menggelar produk mereka.

"Jadi sebelumnya kita sudah mengantisipasi, tadi malam tidak membayangkan bisa seperti itu. (Padahal) kita enggak woro-woro, kita nggak publikasi ke masyarakat, kita hanya kasih tahu ke OPD-OPD dan DPRD," kata Mundjidah, Senin (13/12/2021).

"Enggak ada undangan, enggak ada (pengumuman) ke masyarakat umum," lanjut dia saat dikonfirmasi wartawan di Kantor DPRD Jombang.

Baca juga: Obyek Wisata di Jombang Boleh Buka Saat Libur Nataru, Ini Sejumlah Syarat yang Harus Dipatuhi

Evaluasi

Tangkapan layar video kerumunan massa saat peresmian jalur pedestarian oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Minggu (12/12//2021) malamKOMPAS.COM/HANDOUT Tangkapan layar video kerumunan massa saat peresmian jalur pedestarian oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Minggu (12/12//2021) malam

Belajar dari peristiwa Minggu malam, Mundjidah menyatakan akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Dia juga berharap tidak ada ledakan kasus Covid-19 setelah terjadi kerumunan massa saat peresmian jalur pejalan kaki di jalan Wahid Hasyim Jombang.

"Nanti kita evaluasi di dinas kesehatan, mudah-mudahan tidak ada apa-apa," kata Mundjidah.

Dia menambahkan, selama pandemi Covid-19 masih melanda, pihaknya tidak akan menggelar acara serupa yang berpotensi memicu kerumunan.

Sebelumnya diberitakan, Sebuah video memperlihatkan kerumunan warga saat peresmian jalur pejalan kaki di Jalan Wahid Hasyim, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/12/2021) malam. Saat itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab meresmikan jalur pedestarian di jalan protokol tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com