Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Cerita soal Melatih Warga yang Konsumsi Buaya untuk Berwirausaha

Kompas.com - 13/12/2021, 19:55 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LEMBANG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini berkunjung ke Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (13/12/2021).

Kepala para peserta pelatihan, Risma bercerita saat Kementerian Sosial (Kemensos) membantu warga Membramo, Papua, untuk berwirausaha.

Menurut Risma, saat itu dia sedang berkunjung ke Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayawijaya.

Baca juga: Ini Reaksi Risma Tahu 13 Santriwati Diperkosa Herry Wirawan, Si Guru Pesantren

Saat itu, warga Membramo meminta diberikan pelatihan untuk mengolah kulit buaya.

Selama ini, warga Membramo hanya mengonsumsi daging buaya. Sementara kulitnya tidak dimanfaatkan sama sekali.

"Mereka bilang, 'Bu, makanan kami buaya. Sayang kulit hanya dibuang'. Mereka minta ada pelatihan agar buaya itu tidak hanya dikonsumsi, tapi kulitnya juga bisa diolah agar bernilai ekonomis," kata Risma, Senin.

Baca juga: Saat Mensos Risma Hibur Anak-anak Korban Letusan Semeru, Ajak Main Kereta-Keretaan

Dari aspirasi tersebut, Kemensos langsung mengadakan pelatihan agar warga Membramo mampu mengolah kulit buaya menjadi barang-barang dengan nilai jual tinggi.

Dalam pelatihan itu, warga diajari mengolah kulit buaya menjadi barang-barang fesyen seperti sepatu, tas, dompet, ikat pinggang, dan lain-lain.

Risma menekankan bahwa pengolahan produk kulit merupakan industri yang membutuhkan kreativitas.

Adapun Bandung adalah daerah yang tepat untuk belajar tentang kreativitas.

"Harus bisa mengikuti tren. Sekarang tren ke sepatu sneakers. Apakah sepatu sneakers bisa dibuat dari kulit buaya? Seharusnya bisa, dan ini ahlinya ada di Bandung," ujar Risma.

Baca juga: Saat Risma Ajak Pejabat di Lombok Barat Jalan Kaki 1 Km Cari Lokasi yang Aman untuk Pengungsi

Supaya program tersebut bisa berkelanjutan, menurut Risma, ke depannya Kemensos mempersiapkan berbagai pelatihan-pelatihan lainnya untuk masyarakat Papua, seperti pelatihan penangkaran buaya, pengemasan hingga pemasaran di dunia digital.

Risma memastikan akan terus memberikan pendampingan kepada para peserta pelatihan, baik dari Papua atau dari luar Papua, hingga usahanya berkembang dan berjalan mandiri.

"Saya tidak akan meninggalkan teman-teman. Kami akan sering-sering ke sana. Nanti kami akan memberikan pendampingan agar teman-teman bisa mandiri secara ekonomi," kata Risma.

Dengan bekal pelatihan, Risma berharap, warga Papua mampu mengembangkan potensi alam yang sangat kaya di Papua.

Pelatihan juga secara simultan dikembangkan di daerah-daerah lain.

Misalnya di Batam, Kemensos menggelar pelatihan pengolahan garam oleh Suku Anak Laut.

Kemudian, pengolahan bawang merah menjadi pasta, pengolahan sei sapi untuk para korban banjir di NTT, dan pelatihan untuk para penghuni rumah bedeng di Jakarta.

"Tujuannya agar masyarakat pra sejahtera meningkat kapasitas keuangannya, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada bansos," kata Risma.

Peserta pelatihan pengolahan kulit buaya pada gelombang II yang digelar di Lembang terdiri dari 25 orang warga Papua.

Masing-masing 5 orang dari Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mamberamo, Kota Jayapura, dan dari pusat pengembangan SDM Indonesia Cross Cultural Institute (ICCI) Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com