Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sulit Dapat BBM, Antrean Kendaraan Mengular di SPBU Pangkalpinang

Kompas.com - 12/12/2021, 11:06 WIB
Heru Dahnur ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com- Sudah empat hari, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) masih terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Para pengendara bahkan harus memulai antrean meski stok BBM masih kosong.

Seperti di SPBU Kampak, antrean pengendara telah terjadi Minggu (12/12/2021) sejak pukul 06.00 WIB.

Hingga pukul 08.00 WIB antrean bertambah panjang dan mengular hingga ke badan jalan.

Baca juga: Penjual BBM Eceran Tutup, Pengendara di Pangkalpinang Antre Panjang di SPBU

Pengelola SPBU belum bisa melayani pengendara karena BBM belum datang.

Sebuah papan pengumuman pun dipasang di areal SPBU.

Pengumuman yang bertuliskan bahwa BBM masih dalam pengiriman.

"Mau tidak mau harus mengantre karena mau beli ditempat yang lain sama juga ada antrean," ujar Joni, pengendara sepeda motor di SPBU Kampak.

Baca juga: Sudah 3 Hari BBM Langka di Pangkalpinang, Ini Penjelasan Pertamina

Joni bahkan tidak bisa memastikan berapa lama dia harus mengantre di SPBU.

Sebab pihak pengelola SPBU juga tidak memiliki informasi pasti soal jadwal kedatangan BBM.

Selain di SPBU Kampak, antrean panjang kendaraan juga terjadi di SPBU Selindung, SPBU Pasar Pagi, SPBU Kampung Dul dan SPBU Pangkalbalam.

Kondisi yang sama pada setiap SPBU, yakni pasokan BBM belum datang sehingga pengendara semakin menumpuk.

Baca juga: Warga Pangkalpinang Teriak Susah Dapat BBM, Ini Penjelasan Pertamina

 

Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengungkapkan, beberapa hari terakhir, kondisi cuaca di perairan Bangka Belitung kurang bersahabat.

Bahkan Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV PangkalBalam sampai harus mengeluarkan surat edaran (SE) No. UM. 003/VIII/22/Ksop.Pkblm-21 tentang perkiraan harian tinggi gelombang.

Meski demikian, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berupaya agar pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat tetap berjalan.

Bahkan pada Jumat (10/12/2021) kapal tanker pengangkut BBM telah bersandar di Fuel Terminal BBM Pangkalbalam.

Baca juga: Kisah 2 Nelayan Pangkalpinang, Dilaporkan Hilang, Ternyata Selamat, 6 Hari Bertahan di Pulau

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan mengatakan, semua kapal Pertamina sudah siap dengan muatan.

Akan tetapi untuk alasan keamanan dan keselamatan harus tetap mengikuti prosedur yang dikeluarkan oleh KSOP mengenai izin berlayar.

Berdasarkan catatan Pertamina Patra Niaga, konsumsi rata-rata harian wilayah Bangka untuk gasoline adalah 27.824 Kiloliter (KL) meningkat sebesar 2 persen rata-rata harian sebelumnya.

Sementara gasoil sebesar 13.576 KL per hari meningkat sebesar 6 persen.

"Apabila masyarakat memiliki laporan mengenai layanan Pertamina dapat menghubungi Call Center Pertamina di 135," ujar Umar dalam keterangan tertulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com