Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Setelah Erupsi Gunung Semeru

Kompas.com - 11/12/2021, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru terjadi sepekan lalu, tepatnya Sabtu (4/12/2021). Peristiwa alam tersebut meluluhlantakan beberapa wilayah.

Selain itu ada puluhan orang yang meninggal dna ribuan orang tinggal di pengungsian

Mahriyeh (70) tak menyangka jika ia harus terpisah dengan suaminya, Miran (80) saat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Wahriyem adalah warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Baca juga: Bahan Makanan Melimpah, Pengungsi Semeru Butuh Air Bersih hingga Perlengkapan Mandi

Sambil menangis, ia bercerita peristiwa yang terjadi sepekan lalu.

Menurut Wahriyem, ia hanya tinggal berdua dengan suaminya dan tak bernah berpisah lama selama pernikahan lebuh dari setengah abad.

Bahkan mereka juga bersama-sama menggarap lahan pertanian dan tinggal di gubuk agar bisa menjaga padi dari serbuan monyet.

Tapi sejak sebulan terakhi, Wahriyem tidak tinggal di gubuk. Ia pulang ke rumah karena sesak napasnya kambuh.

Baca juga: Update Sepekan Erupsi Semeru: 45 Tewas, 9 Hilang, 6.573 Mengungsi

Mahriyeh di rumah kerabatnya di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Mahriyeh di rumah kerabatnya di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021)
Siang itu sebelum Gunung Semeru erupsi, Mahriyeh mengantarkan bekal suaminya ke sawah

Wahriyem kemudian mengajak suaminya pulang ke rumah. Tapi sang suami menolaknya. Ia pun kembali ke rumah karena kondisi kesehatannya belum puluh.

"Sebenarnya pagi itu saya ajak dia pulang saja karena takut ada banjir. Tapi dia bilang 'biarkan saja banjir,'" kenang Mahriyeh, Selasa (7/12/2021).

Lima jam kemudian, warga di sekitar rumahnya menjerit histeris dan meneriakkan kabar jika Gunung Semeru meletus.

Kondisi bertambah kacau karena situasi berubah gelap gulita.

Baca juga: Curi Barang dari Rumah Korban Letusan Semeru, Pria Ini Diamuk Massa

Dituntun cucu dan anaknya, Mahriye pergi ke lokasi yang aman. Ia menangis saat teringat sang suami yang sendirian di ladang padi mereka.

Selama dua malam di pengungsian, kabar Miran masih belum ditemukan. Nama Miran masuk dalam daftar nama dua warga Kajarkuning yang hilang.

Kata Mahriyeh, seandainya dirinya tidak sedang sakit tentu dia tidak akan terpisahkan dari Miran.

 Baca juga: Kisah Rumini, Erupsi Semeru, dan Goresan Tangan Uky Tantra... 

Sementara itu, posisi ladang dan gubuk yang dihuni Miran di lokasi yang berbahaya karena kemungkinan dilewaati banjir lahar dingin.

 

Oleh anak, cucu dan kerabatnya, Mahriyem diajak mengungsi ke Blitar. Tapi dia enggan meninggalkan barak pengungsian sebelum miran pulang.

Karena tak ada pilihan, Mahriyem pun ikut ke Blitar dan ia kerap menanyakan ke anaknya kalau sang suami, Miran kembali pulang.

Baca juga: Mobil Satgas Bencana UNS yang Tertimbun Lahar Dingin Semeru Berhasil Dievakuasi, Rencananya Besok Diberangkatkan ke Solo

Ibu dan anak tewas berpelukan

Hewan ternak milik warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Hewan ternak milik warga terdampak erupsi Gunung Semeru, seperti kambing, sapi, kerbau, dan lainnya, akan dikembalikan kepada para pemiliknya setelah masa tanggap darurat dianggap selesai dan status Gunung Semeru sudah dinyatakan aman.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Hewan ternak milik warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Hewan ternak milik warga terdampak erupsi Gunung Semeru, seperti kambing, sapi, kerbau, dan lainnya, akan dikembalikan kepada para pemiliknya setelah masa tanggap darurat dianggap selesai dan status Gunung Semeru sudah dinyatakan aman.
Kisah Rumini (28) dan ibunya, Salamah (70) juga menjadi perhatian publik di balik erupsi Gunung Semeru.

Mereka adalah warga Desa Curah Koboan, Kecamatan Candirpuro, Lumajang. Diceritakan Rumini rela menemani sang ibu, Salamah hingga detik-detik hidupnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com