Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Saya Sempat Kirim Video Awan Semeru, Setelah Itu Tak Bisa Dihubungi Lagi"

Kompas.com - 08/12/2021, 16:42 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Nurul Syamsiyah (50) masih berharap-harap cemas atas nasib anaknya, Asri Wahyu Sinurani (26) dan suaminya Mulyanto (27) yang dikabarkan terjebak di lokasi tambang saat Gunung Semeru meletus.

Sebetulnya, Rani, sapaan Asri Wahyu Sinurani, masih sempat menghubungi Nurul sambil mengirimkan video kondisi gunung saat Semeru meletus, Sabtu (4/12/2021).

"Waktu hari Sabtu itu, masih ngirim foto ke saya, sama video waktu awan mulai menghitam itu, terus dibikin story dengan video itu," kata Nurul saat dikonfirmasi via telepon seluler, Rabu (8/12/2021).

Nurul kemudian sempat membalas pesan Rani

Namun rupanya video yang dikirim Rani itu adalah unggahan terakhir pesan WhatsApp-nya.

"Nah saya WA anak saya ini, 'Banjir lagi ya Ran.' Nah pas sekitar pukul 15.00 WIB sudah centang satu WA-nya. Sudah enggak bisa dihubungi lagi," kata dia.

Baca juga: Cerita Nurul, Cari Sang Anak yang Diduga Terjebak di Lokasi Tambang Saat Erupsi: Dia Sempat Kirim Foto dan Bikin Story Gunung Semeru

Sempat merasa lega

Rumah milik Joko Slamet (43) di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang hancur akibat awan panas Gunung Semeru, Selasa (7/12/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Rumah milik Joko Slamet (43) di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang hancur akibat awan panas Gunung Semeru, Selasa (7/12/2021).

Nurul mengaku sempat lega setelah mendapatkan kabar dari keluarga suami Rani, melalui pesan WhatsApp.

Kabar itu memberitakan jika keluarga suami Rani dalam kondisi aman.

"Saya dapat kabar lagi, di-WA sama keluarga suami anak saya, 'Alhamdulillah bu keluarga untuk sememtara ini aman'. Saya sudah lega dapat kabar begitu. Waktu itu," terang dia.

Perasaannya berbalik menjadi cemas saat adik kandung Rani mengabarkan jika Rani dan suaminya, Mulyanto terjebak di lokasi tambang. Kabar itu didapat dari sepupu Mulyanto.

Keluarga Mulyanto pun mengatakan sedang mencari Rani dan sang suami.

"Saya WA lagi kakak suaminya anak saya itu. Tanya kabar Rani dan suaminya. 'Mohon doanya Ibu, kami sedang mencari Rani dan suaminya,' itu jawabannya," ungkap Nurul sedih.

Nurul hanya bisa berdoa semoga anak dan menantunya bisa selamat dari bencana alam semburan awan panas guguran Gunung Semeru.

Baca juga: Pilu di Kaki Gunung Semeru

Anaknya hamil enam bulan

Perasaan Nurul semakin tidak karuan karena Rani sedang mengandung janin berusia enam bulan.

Nurul terakhir bertemu dan berkumpul dengan anaknya yaitu saat menggelar acara doa bersama dan syukuran atas usia kandungan Rani yang memasuki empat bulan.

Acara itu, kata Nurul, digelar di Perumnas Tonjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan Madura, sekitar November 2021.

Mulyanto yang saat itu menemani Rani pulang ke Bangkalan ditemani juga oleh keluarga besarnya dari Lumajang.

"Rani dan suaminya usia pernikahannya baru 9 bulan, dia dikenal sebagai orang baik dan cepat bersosialisasi dengan warga di perumahan," ucap dia.

Nurul mengaku, tetangga rumahnya di Bangkalan sejak malam Senin sudah menggelar doa bersama dan pembacaan tahlil kepada Rani, Mulyanto dan calon cucunya.

Baca juga: Misteri Truk Kosong Usai Gunung Semeru Meletus, Keberadaan Sopirnya Masih Jadi Teka-teki

Cari ke lokasi

Kondisi rumah warga di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Kampung itu luluh lantak akibat awan panas dari Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Kondisi rumah warga di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Kampung itu luluh lantak akibat awan panas dari Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Nurul kemudian berangkat ke Lumajang dari Bangkalan dengan keinginan mencari anaknya.

Dia berangkat ke Lumajang bersama suaminya menggunakan mobil carteran.

Mereka berangkat diantar tetangga yang ikhlas mengantarkan Nurul ke Lumajang.

"Saya berangkat hari Minggu jam 04.00 Subuh dan jam 09.00 sampai di Lumajang. Sampai sekarang ini saya belum pulang nunggu kabar, tetangga yang mengantar sudah saya suruh balik," kata dia.

Baca juga: Cerita Nurul, Cari Sang Anak yang Diduga Terjebak di Lokasi Tambang Saat Erupsi: Dia Sempat Kirim Foto dan Bikin Story Gunung Semeru

Selama empat hari di daerah terdampak, Nurul sudah dua kali mengecek ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah.

"Saya sekarang di daerah Tempeh tempat pengungsian karena semalam masih banjir lahar lagi," cetus dia.

Nurul hanya mengharap ada keajaiban terkait kabar baik anaknya dan calon cucunya.

"Sekarang saya hanya berharap bantuan doanya saja, Semoga anak saya dan suaminya serta calon cucu saya segera ketemu, itu saja," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com