Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Kompas.com - 08/12/2021, 14:07 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Pembaca Harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) memberikan bantuan untuk warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.

Penyaluran bantuan diserahkan kepada pemerintah setempat di pusat pengumpulan bantuan untuk para pengungsi yakni Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin (6/12/2021).

Bantuan yang disalurkan berupa 60 kardus mie instan, 15 kardus biskuit AIM, 200 buah jas hujan, 200 buah selimut, 480 pasang kaus kaki, 288 pasang sarung tangan, 190 boks masker, 10 kardus pembalut wanita, 20 kardus pampers ukuran L, dan 10 kardus pampers ukuran XL.

Baca juga: Kunjungi Pengungsi Erupsi Semeru, Mentan Sepakat Buat Kandang Terpusat untuk Hewan Ternak

Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka menyampaikan, mekanisme penyaluran bantuan kepada penyintas erupsi diserahkan sepenuhnya kepada jajaran petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

Hal ini dilakukan mengingat pemetaan kebutuhan pengungsi masih terus berkembang, bahkan ia juga mendapat laporan sejumlah posko pengungsian belum siap.

Melalui mekanisme ini, diharapkan bantuan dapat diberikan secara merata untuk
para penyintas.

“Bantuan ini dari para pembaca Harian Kompas. Ini bentuk kepedulian dari sejumlah warga terhadap warga lain yang sedang tertimpa musibah. Kami ingin penyaluran bantuan dilakukan cepat. Karena, bantuan itu akan bisa dimanfaatkan jika cepat tersalurkan dan tepat sasaran,” jelas Anung dari keterangan yang diterima, Rabu (8/12/2021).

“Maka, lebih baik dengan mekanisme pemusatan bantuan di sini. Karena, jika posko-posko di desa sudah siap, bisa didistribusikan langsung melalui posko bantuan di pusat ini,” tambahnya.

Baca juga: Cari Korban Erupsi Gunung Semeru, Tim SAR Gali Kedalaman 1 Meter dari Awan Panas Guguran

Dalam kesempatan yang diberikan, Anung turut menjelaskan bahwa total anggaran donasi
pembaca Harian Kompas yang dialokasikan oleh YDKK untuk penyintas erupsi Gunung Semeru
sebesar Rp 200 juta.

Adapun nilai bantuan pada penyaluran tahap pertama ini senilai Rp 50 juta.

“Ini baru bantuan tahap pertama. Penyaluran awal ini nilainya sekitar Rp50 juta. Nanti penyaluran selanjutnya kami lihat lagi seperti apa kondisinya,” kata Anung.

Kepala Sub Bidang Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Lusianti mengapresiasi bantuan yang diberikanoleh para pembaca Harian Kompas.

Mengingat pada saat ini curah hujan tinggi dan suhu udara cukup dingin, bantuan selimut, kaus kaki, dan sarung tangan sangat bermanfaat bagi pengungsi terdampak erupsi.

Baca juga: 33 Korban Letusan Gunung Semeru Mengungsi ke Jember, Trauma Bencana Susulan

“Cukup besar manfaatnya. Sekarang ini kami sedang butuh-butuhnya selimut. Jadi, ada bantuan selimut sangat tepat. Soalnya, di sini hujan, angin, udaranya juga dingin. Beberapa bantuan akan langsung dikirimkan malam ini ke sejumlah posko pengungsian,” ungkap Lusianti.

“Pengungsi tersebar di berbagai dusun, desa, hingga kecamatan. Ada juga yang mengungsi di rumah-rumah warga. Jadi nanti penyaluran bantuannya juga akan menyebar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Lusianti mengatakan bahwa lokasi pengungsian penyintas erupsi cukup tersebar.

Saat ini, daerah yang menjadi sasaran pengiriman bantuan adalah sejumlah desa di Kecamatan Candipura yakni Desa Jarit, Desa Penggal, dan Desa Sumberwuluh.

Sejumlah desa di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Kunir turut menjadi sasaran agar pemerataan bantuan ini semakin maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com