Salin Artikel

"Anak Saya Sempat Kirim Video Awan Semeru, Setelah Itu Tak Bisa Dihubungi Lagi"

Sebetulnya, Rani, sapaan Asri Wahyu Sinurani, masih sempat menghubungi Nurul sambil mengirimkan video kondisi gunung saat Semeru meletus, Sabtu (4/12/2021).

"Waktu hari Sabtu itu, masih ngirim foto ke saya, sama video waktu awan mulai menghitam itu, terus dibikin story dengan video itu," kata Nurul saat dikonfirmasi via telepon seluler, Rabu (8/12/2021).

Nurul kemudian sempat membalas pesan Rani

Namun rupanya video yang dikirim Rani itu adalah unggahan terakhir pesan WhatsApp-nya.

"Nah saya WA anak saya ini, 'Banjir lagi ya Ran.' Nah pas sekitar pukul 15.00 WIB sudah centang satu WA-nya. Sudah enggak bisa dihubungi lagi," kata dia.

Nurul mengaku sempat lega setelah mendapatkan kabar dari keluarga suami Rani, melalui pesan WhatsApp.

Kabar itu memberitakan jika keluarga suami Rani dalam kondisi aman.

"Saya dapat kabar lagi, di-WA sama keluarga suami anak saya, 'Alhamdulillah bu keluarga untuk sememtara ini aman'. Saya sudah lega dapat kabar begitu. Waktu itu," terang dia.

Perasaannya berbalik menjadi cemas saat adik kandung Rani mengabarkan jika Rani dan suaminya, Mulyanto terjebak di lokasi tambang. Kabar itu didapat dari sepupu Mulyanto.

Keluarga Mulyanto pun mengatakan sedang mencari Rani dan sang suami.

"Saya WA lagi kakak suaminya anak saya itu. Tanya kabar Rani dan suaminya. 'Mohon doanya Ibu, kami sedang mencari Rani dan suaminya,' itu jawabannya," ungkap Nurul sedih.

Nurul hanya bisa berdoa semoga anak dan menantunya bisa selamat dari bencana alam semburan awan panas guguran Gunung Semeru.

Anaknya hamil enam bulan

Perasaan Nurul semakin tidak karuan karena Rani sedang mengandung janin berusia enam bulan.

Nurul terakhir bertemu dan berkumpul dengan anaknya yaitu saat menggelar acara doa bersama dan syukuran atas usia kandungan Rani yang memasuki empat bulan.

Acara itu, kata Nurul, digelar di Perumnas Tonjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan Madura, sekitar November 2021.

Mulyanto yang saat itu menemani Rani pulang ke Bangkalan ditemani juga oleh keluarga besarnya dari Lumajang.

"Rani dan suaminya usia pernikahannya baru 9 bulan, dia dikenal sebagai orang baik dan cepat bersosialisasi dengan warga di perumahan," ucap dia.

Nurul mengaku, tetangga rumahnya di Bangkalan sejak malam Senin sudah menggelar doa bersama dan pembacaan tahlil kepada Rani, Mulyanto dan calon cucunya.

Nurul kemudian berangkat ke Lumajang dari Bangkalan dengan keinginan mencari anaknya.

Dia berangkat ke Lumajang bersama suaminya menggunakan mobil carteran.

Mereka berangkat diantar tetangga yang ikhlas mengantarkan Nurul ke Lumajang.

"Saya berangkat hari Minggu jam 04.00 Subuh dan jam 09.00 sampai di Lumajang. Sampai sekarang ini saya belum pulang nunggu kabar, tetangga yang mengantar sudah saya suruh balik," kata dia.

Selama empat hari di daerah terdampak, Nurul sudah dua kali mengecek ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah.

"Saya sekarang di daerah Tempeh tempat pengungsian karena semalam masih banjir lahar lagi," cetus dia.

Nurul hanya mengharap ada keajaiban terkait kabar baik anaknya dan calon cucunya.

"Sekarang saya hanya berharap bantuan doanya saja, Semoga anak saya dan suaminya serta calon cucu saya segera ketemu, itu saja," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/08/164204878/anak-saya-sempat-kirim-video-awan-semeru-setelah-itu-tak-bisa-dihubungi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke