Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang, Ini Alasan Polisi

Kompas.com - 06/12/2021, 20:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), belum mengungkap motif RB alias Randy membunuh Astri Manafe (30) dan anaknya Lael Maccabe (1).

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna mengatakan, pihak penyidik masih mendalami kasus tersebut.

"Untuk motif pembunuhan, sementara ini penyidik masih melakukan pendalaman untuk kroscek lagi dari ketenangan tersangka RB," ujar Krisna, kepada sejumlah wartawan, Senin (6/12/2021).

Baca juga: 34 Barang Bukti Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang Disita Polisi, Ada Linggis dan Sekop

Bukti telepon hingga GPS

Selain keterangan dari Randy, polisi juga memeriksa alat bukti lain, termasuk bukti digital yakni telepon seluler yang digunakan korban dan pelaku.

Penyidik juga akan memeriksa GPS kendaraan yang digunakan tersangka RB, saat membawa jenazah dua korban untuk dikubur.

Setelah semuanya sudah terkumpul, kata Krisna, polisi baru bisa menyampaikan secara detail motif pembunuhan tersebut.

Baca juga: Tangis Ibu Kandung Peluk Peti Jenazah Anak dan Cucunya yang Tewas di Kantong Plastik: Kenapa Kamu Berdua Pergi seperti Ini?

Krisna mengatakan, penyidik juga terus mengembangkan kasus itu dengan memeriksa 24 saksi lainnya.

Awalnya, polisi memeriksa 25 orang sebagai saksi.

Namun, setelah semua bukti dianggap cukup, polisi kemudian menetapkan Randy sebagai tersangka.

"Dalam menentukan tersangka harus didasarkan pada alat bukti, sehingga sampai saat ini masih satu orang," ujar Krisna.

Selanjutnya, penyidik akan segera menggelar rekonstruksi dan konfrontir kepada sejumlah saksi terkait.

Baca juga: Teka-teki Mayat Wanita dan Bayi di Dalam Kantong Plastik di Kupang

Ibu Asnat Manafe-Mauk menangis sambil memeluk keranda jenazah cucunya di rumah duka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Kupang (Pos Kupang/Oby Lewanmeru ) Ibu Asnat Manafe-Mauk menangis sambil memeluk keranda jenazah cucunya di rumah duka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Kupang (Pos Kupang/Oby Lewanmeru )
Sebelumnya, jenazah ibu dan anak yang ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM di Kelurahan Penkase Oeleta, Kota Kupang oleh operator alat berat pada akhir Oktober 2021 lalu.

Setelah teridentifikasi, polisi menyerahkan jenazah ke pihak keluarga, Kamis (25/11/2021) siang di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Hasil pemeriksaan barang bukti pakaian yang ditemukan di TKP dan hasil uji DNA serta hasil Labfor menyebutkan, kedua jenazah adalah Astri dan Lael.

Sudah ada 24 saksi dari berbagai pihak yang telah dimintai keterangan.

Saksi yang diperiksa adalah mereka yang bisa memberikan keterangan untuk pengungkapan kasus.

RB alias Randi (31), menyerahkan diri ke Polda NTT, Kamis (2/12/2021) siang sekitar pukul 12.00 Wita di Polda NTT.

Randi diantar kerabatnya yang juga anggota Polri.

Ia mengaku sebagai pelaku kasus pembunuhan terhadap Astri Evita Suprini Manafe alias Astri (30) dan anaknya Lael Marcabell alias Lael (1).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com