Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Tak Sempat Menyelamatkan Harta Benda, Saya Tak Memikirkan Itu, yang Penting Selamat..."

Kompas.com - 05/12/2021, 15:46 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Sinten (60) dan cucunya, Dewi Novitasari (17), terpaksa berlari belasan kilometer untuk menyelamatkan diri dari letusan Gunung Semeru.

Mereka merupakan warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sinten sedang bersantai di ruang tamu ketika atap rumahnya bergemuruh dihantam batu saat hujan abu akibat letusan Gunung Semeru mengguyur desanya.

Mendengar gemuruh itu, Sinten terperanjat. Ia panik.

Sinten sontak berdiri dan menggedor pintu kamar cucunya, Dewi. Setelah pintu kamar terbuka, Sinten langsung menarik tangan cucunya itu dan menyelamatkan diri.

"Saya tak sempat menyelamatkan harta benda. Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas. Lima motor hangus dan rumah saya roboh," kata Sinten di RSUD dr Haryoto, Lumajang, seperti dikutip dari Tribunjatim, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Khofifah Sebut Mitigasi dan Sistem Peringatan Dini Gunung Semeru Berjalan, Ini Penjelasannya

Sinten menyebutkan, letusan Gunung Semeru terjadi dengan cepat.

"Gunung Semeru meletus dengan cepat. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda akan erupsi. Saat erupsi seperti kiamat," kata Sinten.

Kondisi permukiman warga di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang tersampak awan panas guguran Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Kondisi permukiman warga di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang tersampak awan panas guguran Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021).
Saat belari menyelamatkan diri, Sinten dan Dewi sempat melihat ke arah Gunung Semeru. Asap abu-abu tebal terlihat membumbung ke udara dari puncak gunung itu.

Tiba-tiba, suhu udara yang panas menyengat kulit Sinten. Langit pun berubah gelap.

Sekitar satu kilometer berlari, Sinten dan Dewi berhenti di rumah salah satu warga untuk berlindung. Mereka menunggu langit kembali terang.

Setelah itu, Sinten dan cucunya kembali melanjutkan perjalanan sekitar lima kilometer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com