Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Supit Urang Saat Awan Panas Guguran Semeru, Gelap dan Sesak Napas

Kompas.com - 05/12/2021, 15:15 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Warga di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak menduga dampak awan panas guguran Gunung Semeru bakal meluas.

Warga baru menyadari ancaman bahaya setelah awan panas itu mendekati perkampungan mereka.

"Saya ada di luar rumah, tiba-tiba ada lava gruduk-gruduk gitu langsung besar. Tahu (awan panas) langsung lari," kata Lasiman (60), salah satu warga Desa Supit Urang saat ditemui di rumahnya yang sudah rusak akibat aliran awan panas, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Wabup Lumajang: Hampir Semua Rumah Hancur

Hal yang sama disampaikan oleh Mustaqim (35).

Dia melarikan diri ketika menyadari bahwa awan panas guguran yang dimuntahkan kawah Gunung Semeru juga mengarah ke perkampungannya.

"Kalau tidak lari, bisa mati. Makanya lari, yang penting orangnya selamat," kata Mustaqim.

Suasana tiba-tiba gelap

Umi Kulsum (48), warga Desa Supit Urang lainnya mengatakan, awalnya sekitar pukul 15.00 WIB, warga masih dalam kondisi normal, tidak ada kepanikan.

Warga langsung berhamburan masuk ke rumah ketika abu yang berasal dari muntahan Gunung Semeru membubung dari atas.

"Awalnya biasa, tidak ada yang panik. Akhirnya datang abu. Orang-orang langsung lari masuk ke rumah. Kondisinya gelap akibat datang abu," kata Umi.

Baca juga: Khofifah Sebut Mitigasi dan Sistem Peringatan Dini Gunung Semeru Berjalan, Ini Penjelasannya

Pada saat itu juga turun hujan.

Air hujan itu lantas bercampur dengan debu. Lampu juga padam.

Warga sempat merasakan sesak napas saat berada di dalam rumah.

"Sesak napas, soalnya debunya masuk rumah," kata Umi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com