Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Penyadap Nira dari Purbalingga, Bertaruh Nyawa di Pucuk Nyiur Tinggi hingga Bermimpi Punya Jaminan Sosial

Kompas.com - 04/12/2021, 13:48 WIB

 

Mimpi jaminan sosial

Dalam hidup, tak ada yang lebih menyedihkan daripada kehilangan mimpi dan harapan.

Perasaan semacam itu agaknya pernah dialami oleh Sukanti, warga Desa Campakoah, Kecamatan Mrebet, Purbalingga.

Tak pernah terlintas dalam benaknya untuk menjadi janda di usia muda, 35 tahun.

Suaminya, Misno, meninggal setelah jatuh dari pohon kelapa saat menyadap nira pada 15 April 2021 lalu.

“Lima tulang rusuk suami saya patah terus ada yang menusuk paru-paru,” cerita dia.

Dengan luka separah itu, empat jam setelah kejadian, Misno menghembuskan napas terakhirnya.

Mengetahui suaminya tutup usia, langit seperti runtuh menimpa bahu Sukanti.

Bagaimana dia bisa bertahan menghidupi dua putra mereka tanpa Misno di sisinya.

“Saya bingung, selama ini saya cuma membantu suami bikin gula. Tidak punya usaha, tidak punya pengalaman kerja,” ujar dia.

Sukanti tak bisa membendung kesedihan ketika mengenang masa-masa sulit itu.

Air matanya mengalir saat dirinya bercerita tentang sebuah keajaiban yang datang setelahnya.

Selang beberapa hari, juragan gula tempat Misno menyetor hasil sadapan nira datang ke rumahnya.

Secercah harapan terbit tatkala juragan meminta sejumlah berkas mendiang Misno untuk keperluan asuransi.

“Saya juga kaget, katanya suami saya sebelumnya pernah didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, padahal suami saya kan bukan pegawai kantoran,” ujar dia.

Tepat bulan September, pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kabupaten Purbalingga mengetuk pintu rumah Sukanti.

Baca juga: Kurangi Risiko Kecelakaan, Penderes Nira di Desa Ini Modifikasi Alat Panjat Tebing

Rupanya, berkas pegajuan klaim Jaminan Kematian (JKM) almarhum Misno disetujui.

Ahli waris berhak menerima uang tunai sebesar Rp 72 juta untuk santunan kematian, biaya pemakaman dan santunan berkala.

Dari uang itu, Sukanti akhirnya memiliki modal untuk membuka warung kecil dan kios pulsa.

Tak berhenti sampai di situ, BPJS Ketenagakerjaan juga memastikan beasiswa untuk kedua putra Sukanti hingga kelak lulus perguruan tinggi.

“Saya bersyukur anak-anak bisa sekolah, saya yakin suami saya tersenyum dari alam sana,” ucap Sukanti sembari menyapu air mata.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PJ Wali Kota Yogyakarta Kecam Kericuhan di Jalan Tamansiswa karena Berdampak pada Pariwisata

PJ Wali Kota Yogyakarta Kecam Kericuhan di Jalan Tamansiswa karena Berdampak pada Pariwisata

Regional
Ini Latar Belakang Peristiwa yang Memicu Kericuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Ini Latar Belakang Peristiwa yang Memicu Kericuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Regional
Anggota Brimob di Riau Curhat Diminta Cari Uang Rp 650 Juta lalu Disetor ke Komandannya

Anggota Brimob di Riau Curhat Diminta Cari Uang Rp 650 Juta lalu Disetor ke Komandannya

Regional
Cerita di Balik Video Viral Kakek Juhani Ingin Turun dari Pesawat untuk Memberi Makan Ayam

Cerita di Balik Video Viral Kakek Juhani Ingin Turun dari Pesawat untuk Memberi Makan Ayam

Regional
Tahanan Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka, Keluarga: Pelakunya Harus Dihukum, Saya Enggak Terima

Tahanan Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka, Keluarga: Pelakunya Harus Dihukum, Saya Enggak Terima

Regional
Cerita Keluarga Tahanan Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka, Awalnya Dikabari Sedang Kritis

Cerita Keluarga Tahanan Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka, Awalnya Dikabari Sedang Kritis

Regional
BERITA FOTO: Bergantung pada Hutan, Punan Batu jadi Suku Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan

BERITA FOTO: Bergantung pada Hutan, Punan Batu jadi Suku Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan

Regional
Bawaslu Masih Temukan Ratusan Data Pemilih Meninggal Dunia di Kota Semarang

Bawaslu Masih Temukan Ratusan Data Pemilih Meninggal Dunia di Kota Semarang

Regional
Kejanggalan Kematian Tahanan Polresta Banyumas, Disebut akibat Gagal Ginjal, tapi Tubuh Penuh Luka

Kejanggalan Kematian Tahanan Polresta Banyumas, Disebut akibat Gagal Ginjal, tapi Tubuh Penuh Luka

Regional
Tahanan Kasus Pencurian Motor di Polresta Banyumas Tewas dengan Tubuh Penuh Luka

Tahanan Kasus Pencurian Motor di Polresta Banyumas Tewas dengan Tubuh Penuh Luka

Regional
Jual 15 Pekerja ke Perusahaan di Riau, Pria Ini Terancam 15 Tahun Penjara

Jual 15 Pekerja ke Perusahaan di Riau, Pria Ini Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Polisi di Buton Ditipu Rekan Sesama Polisi dan Diduga Anggota TNI Gadungan, Uang Rp 60 Juta Raib

Polisi di Buton Ditipu Rekan Sesama Polisi dan Diduga Anggota TNI Gadungan, Uang Rp 60 Juta Raib

Regional
Diduga Korban TPPO, Gadis 20 Tahun Asal Flores Timur Meninggal di Malaysia

Diduga Korban TPPO, Gadis 20 Tahun Asal Flores Timur Meninggal di Malaysia

Regional
Perampok yang Ancam Korbannya Pakai Pisau di Riau Ditangkap, 1 Masih Buron

Perampok yang Ancam Korbannya Pakai Pisau di Riau Ditangkap, 1 Masih Buron

Regional
Warga Gagalkan Ibu yang Hendak Buang Bayinya di Gowa

Warga Gagalkan Ibu yang Hendak Buang Bayinya di Gowa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com